Menuju konten utama

Listrik Sang Naga Genjot Produktivitas Pertanian Buah Naga

Pertanian buah naga di Banyuwangi menjadi produk unggulan bagi daerah tersebut sebab hasil panen buah naga ini telah mencapai sejumlah kota besar di Indonesia hingga menjadi komoditi ekspor.

Listrik Sang Naga Genjot Produktivitas Pertanian Buah Naga
Pertanian buah naga di Banyuwangi. FOTO/Istimewa

tirto.id - Pertanian buah naga di Banyuwangi menjadi produk unggulan bagi daerah tersebut sebab hasil panen buah naga ini telah mencapai sejumlah kota besar di Indonesia hingga menjadi komoditi ekspor. Penanganan yang maksimal ditambah inovasi petani yang semakin masif membuat tingkat produktivitas hasil panen buah naga semakin tinggi. Salah satunya dengan memberikan penerangan lampu pada tanaman buah naga petani untuk menghasilkan panen sepanjang tahun.

Latar belakang elektrifikasi pertanian buah naga ini adalah untuk meningkatkan produksi buah naga di luar musim panen. PLN Peduli melihat peluang dan sumber daya yang dimiliki di Kota tersebut dengan cara memberikan aliran listrik di malam hari dan di setiap pohon untuk membantu proses panen Buah Naga agar hasilnya lebih cepat dan lebih baik. PLN pun menginisiasi integrasi sektor pertanian dan pariwisata petik buah naga dengan melibatkan stakeholder terkait serta memberikan promo kemudahan bagi petani buah naga.

Mulai dari diskon pasang baru, diskon tambah data, tarif khusus penyambungan sementara, jemput bola registrasi, konsultasi teknis IML, pembayaran dengan cicilan dan lainnya.“Hingga 2020 terdapat 3.659 hektar ladang buah naga berlistrik yang produksinya mencapai 944.022 Ton serta menyerap tenaga kerja sebanyak 9720 orang,” ungkap General Manager PLN UID Jawa Timur Nyoman S AstawaProgram ini juga memberikan dampak yang besar bagi petani buah naga. Salah satunya yang diungkapkan salah seorang petani buah naga, Husnul Ibad.“Sebelum memakai lampu penghasilan untuk 3/4 Hektar hanya mencapai 150 juta tapi sekarang bisa berbunga di luar musim sehingga pendapatan bisa sekitar 500 juta per tahunnya,” ungkap Husnul.

Dengan bertambahnya omzet dari petani di luar musim panen, akan memberikan dampak terhadap proporsi penduduk terhadap akses layanan dasar, peningkatan sanitasi semakin baik karena perbaikan kualitas kehidupan, serta bertambahnya penduduk yang mendapatkan penerangan melalui listrik PLN.

Kegiatan PLN Peduli lainnya adalah turut serta berpartisipasi untuk menjaga kelestarian adat dan budaya tari yang ada di Banyuwangi. Seperti dukungan kepada Sanggar Tari Sayu Sarinah untuk terus melestarikan kesenian daerah karena melihat keseninan daerah saat ini yang semakin hari semakin pudar digerus oleh perkembangan zaman.

Kunjungan tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah influencer untuk belajar lebih dalam mengenai budaya dan tari daerah Banyuwangi salah satunya tarian aji-aji jaran goyang. “ Saat tadi berkunjung ke sanggar tari sayu sarinah saya belajar tarian aji-aji jaran goyang yang bercerita tentang pemuda yang ditolak dan biasanya selalu dipakai untuk pelengkap acara” ungkap Influencer Ocha Nugraha usai berkunjung.

Karakteristik CSR yang dilakukan PLN dengan program PLN Peduli adalah tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk fisik ataupun modal, akan tetapi turut memperdayakan masyarakat lokal di dalamnya agar siklus ekonomi di daerah tersebut terus berputar. Tentunya kedua program CSR tersebut sangat menarik perhatian bagi beberapa influencer yang memiliki minat terhadap pemberdayaan masyarakat dan budaya..

Baca juga artikel terkait KEGIATAN CSR

Sumber: pers rilis