Menuju konten utama

Kemenangan Atas PSG, Buktikan Solksjaer Bisa Bangkitkan Mental MU

Solksjaer mampu membangkitkan mental pemain Manchester United. Kendati sejumlah pemain inti cedera, Solksjaer bisa membuktikan strateginya ampuh untuk meloloskan MU ke babak 8 besar Liga Champions.

Kemenangan Atas PSG, Buktikan Solksjaer Bisa Bangkitkan Mental MU
Pelatih sementara Manchester United Solskjaer (kiri) dan Anthony Martial (kanan) melakukan konfrensi pers jelang pertandingan Liga Champions lawan PSG di Old Trafford, Manchester, Inggris pada 12 February 2019.(Reuters/JASON CAIRNDUFF)

tirto.id - Manchester United berhasil melaju ke babak 8 besar Liga Champions 2018/2019, setelah berhasil menumbangkan Paris Saint Germain (PSG) 1-3 di Parc des Princes, pada Kamis (7/3/2019).

Juru taktik Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer menjadi orang yang layak mendapat aplaus atas hasil tersebut, karena berhasil membangkitkan kepercayaan diri anak asuhnya yang dilanda badai cedera.

Sepasang gol Romelu Lukaku di babak pertama dan penalti Marcus Rashford di injury time babak kedua, berhasil memenangkan Iblis Merah atas tuan rumah PSG sekaligus menyamakan agregat menjadi 3-3. The Red Devils pun lolos berkat agresivitas gol tandang.

Mengunjungi Parc des Princes dengan defisit 2 gol di leg pertama, Manchester United tidak diunggulkan untuk melaju ke babak berikutnya. Alasannya karena mereka harus menang dengan selisih 2 gol di kandang PSG. Di tambah dengan badai cedera yang menerpa kubu tim tamu, serta absennya Paul Pogba, yang menjadi motor serangan Iblis Merah, menambah kompleks masalah bagi Ole Gunar Solskjaer.

Kendati demikian, Nick Wright, Analis Sky Sport, menyebut manajer berkebangsaan Norwegia tersebut berhasil membuat anak asuhnya yang banyak diisi anak-anak muda tampil percaya diri. Setelah kemenangan kontra Southampton akhir pekan lalu, dan pesan yang ia ucapkan dalam konferensi pers sebelum pertandingan melawan PSG, Solskjaer menyebuit.

"Itu [menang melawan PSG dan lolos ke babak berikutnya] bukan misi yang mustahil. Kami akan melihat para pemain yang akan memberikan segalanya. Jika kami mendapatkan setidaknya nilai 9 atau 10 atau bermain sesuai standar [tim kelas] atas, kami memiliki peluang bagus [untuk lolos]," kata Solskjaer.

Solskjaer yang tidak punya banyak pilihan pun memasang Andreas Pereira dan Scott McTominay di barisan lini tengah. Hasilnya pun tidak begitu mengecewakan, McToninay, mendapat nilai 7,02 dari whoscored dengan tercatat 2 kali menggagalkan upaya serangan PSG. Sementara Andreas Pereira, mendapat nilai 6,4 dan berhasil melakukan 2 kali duel sukses, dan melakukan sekali tackle.

Setelah pertandingan, Solskjaer pun menyebut anak asuhnya bermain luar biasa dan penuh percaya diri. Ia pun memuji Rashford, yang tampil tenang dan berhasil menaklukkan Gianluigi Buffon, ketika menjadi algojo tendangan penalti di menit injury time babak kedua.

“Selalu ada keraguan. Saya [pernah] berada di Liga Champions bersama Molde dan kami mendapat penalti di menit terakhir melawan Basel, [kemudian] pemain kami melewatkan penalti itu dan kami tersingkir. Jadi, kali ini tentu saja [ada kekhawatiran seperti itu], biasanya Paul [Pogba yang melakukan itu] namun ia menerima hukuman. Rashford berusia 21 tahun dan ada tekanan padanya, tetapi tidak ada rasa takut sama sekali. Tak kenal takut. Dia dan Rom [Lukaku] bermain fantastis malam ini,” kata Solskjaer, seperti dikutip laman resmi Manchester United.

Terinspirasi Ajax Amsterdam

Selain itu, Solskjaer menyebut keberhasilan Ajax Amsterdam, membalikkan keadaan atas Real Madrid di Santiago Bernabeu dengan skor 1-4, setelah di leg pertama tim asal Belanda itu tumbang 1-2 di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, telah menginspirasi timnya untuk melakukan hal yang sama.

"Ini Liga Champions. Itulah [meraih kemenangan] yang dilakukan [semua tim di kompetisi ini]. Kami melihat tadi malam, Real Madrid vs Ajax. Itu menjadi pembicaraan tim kami. Mungkin, itu [juga menjadi] pembicaraan tim mereka [PSG] juga.

“Tahun lalu, Real Madrid vs Juventus, [Juventus hampir membalikkan keadaan] yang sudah dekat, tahun sebelumnya Paris Saint Germain melawan Barcelona. Kami selalu tahu bahwa itu [semua] mungkin [terjadi] dan dengan klub ini, inilah yang kami lakukan, itulah Manchester United," tambah manajer yang mencetak gol kemenangan Manchester United atas Bayern Munchen di final Liga Champions 1999 tersebut.

Setelah pertandingan kontra PSG, Manchester United akan kembali menghadapi pertandingan big match melawan Arsenal di Liga Inggris, pada 10 Maret mendatang. Kedua tim saat ini sedang terlibat dalam perebutan posisi empat besar di klasemen Liga Inggris, sehingga duel keduanya pun dipastikan berlangsung sengit. Manchester United pun masih belum dapat diperkuat sejumlah pemain intinya dan akan kembali menurunkan pemain-pemain muda.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS 2019 atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Reporter: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Agung DH