tirto.id - N’Golo Kante kini menjadi salah satu gelandang terbaik usai membawa Leicester City dan Chelsea merengkuh juara Premier League, serta meraih trofi Piala Dunia 2018 bersama Timnas Perancis. Ternyata, awal karier pesepakbola muslim ini dimulai dari level amatir.
Semua berawal dari klub amatir bernama JS Suresnes yang bermarkas tak jauh dari Stadion Parc des Princes, kandang Paris Saint German (PSG). Saat itu Kante masih kecil, tetapi ia tidak pernah terlihat diantar oleh orangtuanya setiap kali datang ke klub.
“Saya memulai karier sebagai pemain sepak bola amatir. Para profesional dunia yang membuat pemain muda berani bermimpi dan mereka juga bisa saling menginspirasi,” ungkap Kante kepada media Perancis, SFR Sports.
Menghabiskan hampir satu dekade di JS Suresnes, Kante kemudian pindah ke akademi Boulogne pada 2010. Waktu itu umurnya sudah 19 tahun, namun masih memperkuat klub antah-berantah, sama sekali tidak ada tanda-tanda calon bintang.
Dua tahun berada di akademi, Kante masuk skuad utama Boulogne pada 2012 dan langsung mengantarkan klub semi amatir ini promosi ke Divisi Lima Liga Perancis.
Potensinya semakin terlihat sehingga membuat Caen meliriknya. Tahun 2013, Kante diboyong Caen yang saat itu berlaga di Divisi Dua Liga Perancis.
Hanya butuh dua tahun baginya untuk membawa klub tersebut naik level ke Ligue 1 pada 2015.
Kante Sang Juara Sejati
Tahap demi tahap, level karier Kante meningkat. Leicester City yang kala itu dibesut Claudio Ranieri mencium bakat besar pesepakbola muslim berdarah Mali ini. Kante pun resmi mendarat di Inggris pada 3 Agustus 2015.
Ranieri melihat Kante sebagai sosok pekerja keras yang selalu gigih, bahkan saat latihan. Penilaian pelatih asal Italia ini tidak salah karena kehadiran Kante langsung memberikan dampak signifikan bagi klub semenjana macam Leicester.
Kante, bersama Jamie Vardy, Riyad Mahrez, Kasper Schmeichel, Shinji Okazaki, dan lainnya, secara mengejutkan mampu membawa The Foxed menyabet gelar juara Premier League musim 2015/2016 untuk pertamakalinya dalam sejarah klub.
Performa apiknya ini membuat Kante naik level lagi bersama Chelsea. The Blues asuhan Antonio Conte pun langsung dibawanya menjadi kampiun Premier League 2016/2017. Kante melewati dua musim pertamanya di Inggris dengan sangat gemilang.
Gemerlap karier Kante menular di tim nasional Perancis yang baru diperkuatnya sejak 2016. Prestasinya pun kian paripurna setelah turut meraih trofi Piala Dunia 2018 bersama Les Blues.
“Bisa mewakili negara adalah pencapaian terbesar untuk seorang pesepakbola. Bermain untuk negara di level dunia lebih berharga dari apa pun yang bisa dibeli dengan uang,” ucap Kante.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Iswara N Raditya
