Menuju konten utama

Bagaimana Charger Ponsel di Mobil Bekerja dan Kelemahannya

Fitur charger ponsel di mobil kian mudah ditemukan antara lain pada New Avanza 2019, tapi kinerja fitur charger pada mobil punya kelemahan.

Bagaimana Charger Ponsel di Mobil Bekerja dan Kelemahannya
Ilustrasi charger smartphone di mobil. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - “Ada yang beda dari dashboard [...] Apalagi yang kita punya di sini? Ada charger.”

Toyota Astra Motor (TAM) belum lama ini merilis New Avanza 2019. Kehadiran model terbaru mobil "sejuta umat" ini tak cukup mengagetkan karena penampakannya sudah bocor sebelum peluncuran. Bagian interior mobil ini juga sudah berseliweran sejak awal tahun.

Hillarius Satrio, jurnalis AutonetMagz, dalam ulasannya mengungkap salah satu yang baru dari New Avanza 2019 adalah fitur charger. Fitur remeh temeh yang belum tersedia pada seri Avanza lama, sedangkan para kompetitor Avanza lebih dulu menyematkannya.

Namun, bagi Toyota penyematan fitur pengisian daya bukan hal baru, khususnya bagi mobil-mobil menengah-atas. Pada 2013, Toyota membenamkan fitur wireless charging pad, fitur pengisian daya tanpa kabel, di mobil-mobil sedan kelas kelas atas. Upaya pabrikan menyematkan fitur mengisi-ulang daya sudah jadi tuntutan pasar. PCWorld, pernah mengulas bahwa itu sebagai “adaptasi pabrikan mobil terhadap tuntutan era smartphone.”

Di mobil pada umumnya terdapat dua sumber sebagai alat "charger" yaitu Port USB dan Port Cigarettes Lighter yang dilengkapi dengan adapter. Untuk port USB biasanya langsung bisa sinergikan dengan kabel charger pada gadget.

Di pasaran, guna memenuhi “tuntutan zaman smartphone,” banyak adapter untuk mengisi-ulang daya perangkat gadget bagi mobil.

Selain port dan adapter, hal yang tak kalah penting adalah sumber energi listrik charger pada mobil. Energi listrik yang digunakan untuk melakukan daya-ulang bagi perangkat mobile di mobil berasal dari baterai mobil. Pada mobil, baterai itu ialah accumulator atau akrab disebut “aki.” Aki adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi, listrik melalui proses kimia.

Selain bersumber dari aki, mobil memperoleh energi listrik dari alternator. Alternator merupakan generator, mengubah energi mekanik, dalam kasus mobil diambil dari kipas, ke energi listrik arus bolak-balik (AC). Dilansir MathWorks, mobil lebih banyak menggunakan energi listrik yang dihasilkan alternator dibandingkan aki. Ketika mesin pembakaran internal (IC) mati, listrik dari aki memasok energi ke alternator. Alternator lantas menghasilkan daya AC. Trio dioda memperbaiki arus AC yang dihasilkan dari alternator ke arus DC.

Sebagaimana dikutip dari Howcarworks.com, dalam earth-return system, sistem yang lazim digunakan dalam mobil, arus listrik yang dihasilkan mengalir sepanjang kabel tunggal pada mobil dari baterai/alternator ke komponen-komponen yang membutuhkan listrik termasuk charger ponsel, dan arus listrik kembali ke baterai/alternator melalui badan logam mobil.

Infografik Charge ponsel di mobil

Infografik Charge ponsel di mobil

Dari sumber listrik khususnya aki pada mobil maka proses mengisi daya untuk gadget bisa terjadi. Namun, mengisi-ulang perangkat mobile perlu perhatian dari pengguna terutama apakah memakai port USB atau Port Cigarettes Lighter. Listrik yang diberikan mobil untuk fitur charger jumlahnya tak besar terutama port USB yang tersemat pada perangkat multimedia di mobil.

Umumnya, port USB mobil memberikan output arus listrik hanya sebesar 0,5Amp pada perangkat multimedia. Bagi perangkat-perangkat seperti pemutar MP3 atau DVD, arus sebesar itu terhitung cukup karena sebatas kebutuhan data.

Namun, untuk keperluan isi daya pada ponsel pintar tentu terlalu kecil dan tak maksimal. Biasanya menggunakan Port Cigarettes Lighter dengan dilengkapi oleh adapter umum digunakan untuk pengisian daya ponsel di kendaraan. Kini, pabrikan mobil mulai menyediakan port USB khusus yang bisa menjawab kebutuhan proses isi ulang ponsel di mobil.

Didi Ahadi, Dealer technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), menyebut bahwa output USB pada mobil berbeda-beda. New Avanza 2019 misalnya, memberikan output sebesar 2,1Amp. Secara umum, ponsel pintar masih bisa melakukan isi ulang daya meskipun nilai tegangan relatif kecil, termasuk sebesar 0,5A.

Namun, untuk melakukan isi ulang daya dalam waktu singkat, setara melakukan isi ulang daya di rumah, perlu tegangan yang besarnya sekitar 2Amp. Lama waktu isi ulang daya suatu perangkat ialah kapasitas baterai perangkat dalam ampere dibagi besaran arus listrik dalam ampere.

Didi mengungkap beberapa kendala pengisian daya perangkat mobile di mobil bisa tidak maksimal. Misalnya, perangkat yang hendak diisi ulang dayanya memiliki spesifikasi kelistrikan lebih besar dibandingkan apa yang sanggup diberikan mobil. Atau, pengisian tidak bisa maksimal manakala temperatur di dalam kabin mobil tinggi.

===============

Catatan: Naskah ini mengalami tambahan keterangan informasi (Rabu, 23/1/2019; 18.00 WIB) dari pihak Toyota Astra Motor (TAM) dan koreksi mengenai penjelasan soal perbedaan output listrik pada Port USB dan Port Cigarettes Lighter.

Baca juga artikel terkait MOBIL atau tulisan lainnya dari Ahmad Zaenudin

tirto.id - Teknologi
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Suhendra