Menuju konten utama

Apple & Samsung Perbaiki Kelemahan Produk Pascaperetasan CIA

WikiLeaks mengklaim, CIA dapat membobol kelemahan yang ditemukan di sistem perangkat keras dan lunak Apple dan Samsung. Apple dan Samsung pun janji memperbaiki kerentanan produknya.

Apple & Samsung Perbaiki Kelemahan Produk Pascaperetasan CIA
Apple Store. Foto/Shutterstock

tirto.id - WikiLeaks telah mengungkapkan mengenai bocoran dokumen perangkat peretasan CIA yang mampu membobol iPhone ataupun smartphone dan berbagai perangkat lainnya. Menindaklanjuti itu, Apple dan Samsung pun berkomitmen segera memperbaiki kerentanan dalam produk mereka.

Arsip yang dirilis pada Selasa (7/3/2017) lalu mengklaim bahwa CIA mengeksploitasi kelemahan yang ditemukan di sistem perangkat keras dan lunak tanpa memberi tahu produsen mengenai kelemahan tersebut.

"Meski analisis awal kami menunjukkan bahwa banyak masalah yang bocor hari ini sudah diatasi di iOS terbaru, kami akan terus bekerja untuk mengatasi kerentanan yang sudah diidentifikasi secepatnya," kata Apple dalam pernyataan yang dilansir Antara, Kamis (9/3/2017).

"Kami selalu mendorong pelanggan kami mengunduh iOS terbaru untuk memastikan mereka memiliki pembaruan keamanan terkini," imbuhnya

Terkait hal itu, Samsung pun menyampaikan respons serupa.

"Melindungi privasi konsumen dan keamanan perangkat kami adalah prioritas utama di Samsung," kata perusahaan raksasa elektronik Korea Selatan itu dalam satu pernyataan. "Kami menyadari laporan tersebut dan segera memeriksa masalah itu."

WikiLeaks mengklaim dokumen tersebut adalah bagian dari bocoran dokumen, perangkat, dan kode CIA yang mewakili "mayoritas persenjataan peretasannya."

Sementara itu, CIA tidak mengonfirmasi atau menyangkal keaslian dokumen itu.

Menurut dokumen tersebut, CIA menciptakan lebih dari 1.000 sistem malware -- virus, trojan, dan berbagai perangkat lunak lainnya yang dapat menyusup dan mengambil alih kendali elektronik sasaran.

Perangkat peretasan ini diduga menyasar iPhone, sistem Android seperti telepon pribadi yang dilaporkan masih digunakan Presiden Donald Trump, perangkat lunak Microsoft, dan smart TV Samsung.

Baca juga artikel terkait PERETASAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Teknologi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari