Menuju konten utama

Aminah Cendrakasih Biodata: Umur dan Penyebab Meninggal Dunia

Profil Aminah Cendrakasih yang meninggal dunia pada 21 Desember 2022.

Aminah Cendrakasih Biodata: Umur dan Penyebab Meninggal Dunia
Artis peran Aminah Cendrakasih saat diabadikan di Studio Toha, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (12/12/2018) (ANTARA News/Fathur Rochman)

tirto.id - Artis Aminah Cendrakasih meninggal dunia pada Rabu (21/12/2022). Ia dikenal sebagai Mak Nyak dalam sinetron legendaris Si Doel Anak Sekolahan.

Aminah Cendrakasih mengembuskan napas terakhir di rumahnya, di kawasan Jurang Mangu Barat. Sebelum meninggal Mak Nyak muntah-muntah sejak pagi.

Keluarga kemudian memanggil dokter agar Mak Nyak mendapatkan pertolongan pertama. Setelah mendapat pertolongan, Mak Nyak sempat membaik.

Beberapa saat kemudian, Mak Nyak kembali muntah-muntah dan kondisinya semakin memburuk. Tak lama kemudian, Aminah mengembuskan napas terakhir.

Penyebab meninggalnya Aminah Cendrakasih diduga karena penyakit glukoma yang sudah beberapa tahun ia derita.

Profil Aminah Cendrakasih alias Mak Nyak Si Doel

Hj. Siti Aminah Cendrakasih meninggal dunia pada umur 84 tahun. Ia lahir pada 29 Januari 1938 di Magelang. Namanya mulai dikenal setelah membintangi film Serampang 12 (1956) dan Asrama Dara (1958).

Aminah merupakan putri dari aktris Indonesia yaitu Wolly Sutinah. Darah seni memang sudah mengalir dalam diri Aminah. Ia merupakan putri pasangan pelawak H. Husni Nagib dan artis Hj. Wolly Sutinah.

Sejak masih sekolah di SKP, Aminah sudah mengenal dunia panggung. Ia aktif di pentas sandiwara sebagai pemain dan penyanyi.

Pada tahun yang sama, ia mendapat kesempatan tampil dalam film Oh, Ibuku (Bagian I dari film Gadis Tiga Djaman yang bersambung ke Puteri Revolusi).

Amina Cendrakasih

Amina Cendrakasih. wikimedia commons/domain publik/Tati_Photo_Studio

Bersama ibunya, Wolly Sutinah, pada tahun yang sama ia ikut bermain dalam film Gambang Semarang. Di filmnya yang ketiga, Ibu dan Putri (1955) yang disutradari Ha van Wu, Aminah Cendrakasih diberi kepercayaan sebagai pemeran utama bersama dengan Lies Noor.

Sejak 1955 sampai 1989, ia sudah membintangi sekitar 101 film, baik sebagai pemeran pembantu maupun pemeran utama. Berkat pengabdiannya yang begitu lama di dunia film, pada 1992 Aminah Cendrakasih mendapat Penghargaan Kesetiaan Profesi Keartisan dari Dewan Film Nasional.

Namanya pernah menghilang untuk waktu yang cukup lama dari dunia film, setelah ia membintangi Habis Gelap Terbitlah Terang (1959) dan kemudian menikah. Baru pada 1970 namanya muncul kembali ketika ia turut bermain dalam beberapa sandiwara TV, dan pada 1971 kembali tampil dalam film.

Di luar kegiatannya di bidang film, ia aktif di organisasi HSBI dan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB). Di LKB ia pernah menjabat Ketua I Divisi Kesenian.

Selain itu ia juga menjabat Komisaris PT Jayanti Adhikara Sinema. Sejalan dengan perkembangan pertelevisian Indonesia yang kian berkembang pada masa itu, Aminah pun ikut menyemarakkan kehadiran dunia sinetron.

Sinetron yang ia bintangi adalah Rumah Masa Depan (1984-1985). Tapi yang melambungkan namanya kembali adalah ketika ia ikut membintangi sinetron Si Doel Anak Sekolahan (1994-1997) yang disutradarai (merangkap sebagai produser dan pemain) Rano Karno.

Selamat jalan, Aminah Cendrakasih.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya