Menuju konten utama

Warga Cina Benteng Menyambut Imlek Dengan Kesederhanaan

Kebanyakan orang menyetempel stereotipe pada orang Cina sebagai orang kaya. Di Cina Benteng, sulit ditemui orang Tionghoa yang secara stereotipikal berkecukupan. Orang-orang Cina Benteng hidup sederhana di bantaran Sungai Cisadane, Tangerang.

Warga Cina Benteng Menyambut Imlek Dengan Kesederhanaan
Potret warga Cina benteng saat jelang perayaan Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_7205copy.jpg
Potret warga Cina benteng saat jelang perayaan Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_7050.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_6688.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_6769.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_7174.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_6926.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_6967.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_7021.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_6732.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_6854.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_6885.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
2017/01/28/DSC_6734.JPG
Potret waga Cina Benteng menjelang Imlek. Tirto.id/Andrey Gromico
Kebanyakan orang menyetempel stereotipe pada orang Cina sebagai golongan masyrakat ekonomi menengah keatas. Di Cina Benteng, tidak ditemui orang Tionghoa yang memiliki rumah luas beratap dua, mobil mewah, dan ponsel pintar seri terbaru. Orang-orang Cina Benteng hidup sederhana di Kampung Sewan di bantaran Sungai Cisadane, Tangerang.

Sebagian dari mereka hidup sebagai pemulung dan pedagang. Sebelumnya, mereka sempat bercocok tanam, tapi karena tanah berganti pabrik, sumber pencaharian mereka berubah drastis. Ada pula yang mencari peruntungan ke daerah lain dan memilih tidak kembali ke Sewan.

Kampung ini tak jauh berbeda dengan perkampungan kumuh di Jakarta: jalan sempit, pagar kecil, tidak ada halaman, bau sampah dan kotoran anjing di sepanjang jalan. Beberapa rumah beralaskan semen, ubin, dan tanah. Hanya ada beberapa rumah yang memasang pernak-pernik Imlek dan ciri khas mereka adalah rumah dari bambu. Di serambi pun mereka memasang bangku panjang dari bambu.

Warga berinteraksi satu sama lain. ada ibu-ibu nongkrong sambil bermain congklak. Bagi beberapa yang punya altar di rumahnya, mereka biasanya mempersembahkan ikan bandeng, babi hong, babi cin, dan buah-buahan terutama jeruk. Bukan untuk mereka, tetapi untuk leluhur.

Kendati serba kekurangan, orang-orang Cina Benteng tetap mengkhidmati Imlek. Pada malam Imlek, mereka biasanya berkumpul dan berdoa bersama keluarganya ke Klenteng. Mereka masih melaksanakan tradisi: sembahyang, silaturahmi, makan besar, dan membagikan angpao.

FOTO: Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

tirto.id - Humaniora
Editor: Andrey Gromico