Menuju konten utama
18 Oktober 1931

Thomas Alva Edison - Mozaik Tirto

“Jenius adalah kerja keras, berpeganglah kepada keuletan, dan pikiran yang sehat,” ujar Thomas Alva Edison menanggapi orang-orang yang menyebutnya jenius lantaran menemukan bola lampu.

Thomas Alva Edison - Mozaik Tirto
Selama kariernya yang panjang, Edison mengantongi 1.093 hak paten untuk berbagai inovasinya. Mulai dari perangkat telekomunikasi, tenaga listrik, rekaman suara, gambar bergerak/film, penyimpanan daya, hingga teknologi pertambangan dan semen.

Lahir di kota Milan, Ohio, Amerika Serikat pada 11 Februari 1847, Edison adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ibunya, Nancy Elliot Edison, pernah menjadi seorang guru. Sedangkan sang ayah Samuel Edison Jr., adalah politikus Kanada yang diasingkan dari negaranya.

Ketika Edison menginjak usia tujuh tahun pada 1954, keluarganya pindah ke Port Huron, Michigan, pada 1854. Lima tahun berselang, ia putus sekolah karena prestasi akademik yang buruk. Sejak itulah Nancy mendidik Edison di rumah, sementara Samuel mengenalkannya kepada buku.

Tahun itu juga Edison memutuskan mengadu nasib di gerbong kereta api Grand Trunk Railroad yang melayani rute Detroit dan Port Huron. Ia berjualan buah, makanan ringan dan koran.

Sembari bekerja keras, Edison masih terus menghabiskan sisa waktu di rumah untuk membaca dan melakukan eksperimen di kamar bawah tanah.

Menginjak usia 15 tahun, Edison mengakrabi telegraf, belajar mengirim dan menerima sandi morse. Selama tujuh tahun berikutnya ia bekerja sebagai operator telegraf di jawatan kereta api, bahkan mengoperasikan telegraf di kubu Pasukan Union saat Perang Sipil Amerika Serikat meletus.

Baca kisah lengkapnya di Bagaimana Thomas Alva Edison Bisa Memiliki 1093 Hak Paten?
Baca juga artikel terkait PENEMUAN MENDUNIA atau tulisan lainnya dari Riva

tirto.id - Humaniora
Editor: Riva