tirto.id - Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) merespons pengakuan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD di program Indonesia Lawyers Club (ILC) semalam, Selasa (14/8/2018) soal proses lobi-lobi politik pemilihan Maruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
"Saya enggak mengira seseru itu ya. Ternyata kan tidak mudah prosesnya. Saya kira banyak intrik," kata Zulhas, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).
Zulhas pun mengklaim proses pemilihan Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo Subianto lebih sederhana dan tidak banyak intrik politik.
"Pak Prabowo mengambil take posisi, kami semua berkorban untuk mendukung ambil posisi begitu," kata Zulhas.
Namun, saat disinggung perihal isu mahar politik Rp500 M dari Sandiaga dalam proses penetapan cawapres Prabowo, Zulhas tak mau berkomentar. Ia menganggap isu itu sebagai hoaks yang tidak perlu dikomentari lebih lanjut.
Dalam pengakuannya, Mahfud mengungkap proses lobi-lobi politik Maruf Amin dalam mendapatkan posisi cawapres Jokowi yang semula hendak diberikan kepadanya.
Menjelang detik-detik akhir sebelum deklarasi, nama Mahfud MD menguat sebagai cawapres Joko Widodo. Mahfud pun mengklaim sudah ditunjuk menjadi cawapres. Namun, saat deklarasi, Jokowi menunjuk KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2019.
Jokowi menyebut, dirinya dan KH Ma'ruf Amin adalah sosok yang saling melengkapi. Hal itu menjadi salah satu alasan Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres di pemilu 2019. "Menurut saya kami saling melengkapi, nasionalis-religius," ujar Jokowi kepada wartawan di Restoran Plataran, Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Dipna Videlia Putsanra
