Masuk tirto.id
tirto.id - Film animasi buatan anak negeri berjudul Panji Tengkorak dijadwalkan tayang di bioskop mulai 28 Agustus 2025. Para penggemar film animasi dapat mengetahui sinopsis dan daftar pengisi suaranya terlebih dulu.
Panji Tengkorak diadaptasi dari komik dengan judul sama. Secara garis besar, ceritanya berisi tentang seorang prajurit yang menjual jiwanya agar bisa menuntaskan balas dendamnya atas kematian sang istri.
Komik Panji Tengkorak karya Hans Jaladara pertama kali terbit pada 1968. Terbit dalam lima serial, komik ini cukup populer dan diterbitkan ulang pada 1985 dan 1996.
Kini, Panji Tengkorak hadir dalam media animasi. Disutradarai Daryl Wilson, Panji Tengkorak menjadi film animasi yang memadukan unsur laga, mitologi, serta drama emosional.
Penyajian film animasi Panji Tengkorak ini dengan visual yang modern dan menarik. Setelah sempat diadaptasi menjadi film laga era 1970-an dan 1980-an, penghadiran film animasi ini menjadikan kisah di dalamnya lebih relevan dan menarik untuk generasi penonton hari ini.
Daftar Pengisi Suara Film Panji Tengkorak
Selain visual yang megah dan sinematografi modern yang kuat, film animasi Panji Tengkorak juga akan memberikan sentuhan baru, meski ceritanya cenderung klasik. Tak lupa, para pengisi suara juga memperkuat karakter di dalam cerita.
Falcon Pictures telah mengumumkan deretan aktor dan aktris yang akan mengisi suara tokoh-tokoh dalam film animasi Panji Tengkorak. Salah satunya adalah Denny Sumargo yang mengisi suara karakter utama, Panji.
Tentunya selain Denny Sumargo, ada pula deretan pengisi suara lain, seperti Aghniny Haque yang mengisi suara karakter Gentari dan Tanta Ginting yang mengisi suara karakter Kalawereng. Berikut daftar pengisi suara film animasi Panji Tengkorak:
- Denny Sumargo sebagai Panji Tengkorak
- Donny Damara sebagai Bramantya
- Cok Simbara sebagai Lembugiri
- Aghniny Haque sebagai Gantari
- Tanta Ginting sebagai Kalawereng
- Fa Aisha Nurra Datau sebagai Murni
- Donny Alamsyah sebagai Wirabaya
- Revaldo sebagai Kakak Pertama
- Candra Mukti sebagai Kuwuk
- Prit Timothy sebagai Nagamas
Sinopsis Film Panji Tengkorak
Panji Tengkorak menjadi film animasi buatan anak negeri yang dinanti-nanti setelah kesuksesan film Jumbo. Penggemar cerita laga dan silat mungkin tidak asing dengan cerita Panji Tengkorak. Ini menambah antusiasme calon penonton di Indonesia.
Film animasi ini berkisah tentang seorang pendekar bernama Panji. Dia berkelana untuk mencari pembunuh istrinya, Murni.
Murni meninggal setelah dibunuh seorang pendekar misterius yang mendatangi rumah Panji untuk mencari kitab ilmu hitam. Bukan tanpa sebab, kitab tersebut ternyata merupakan warisan dari mendiang guru silat Panji.
Setelah kehilangan istri tercinta, Panji merasa terpukul, bahkan berniat mengakhiri hidup. Namun, hal itu tidak dilakukannya karena jiwanya sudah menjadi milik ilmu hitam.
Ketika sedang berkelana, dia menyamar menjadi seorang pengemis. Dia menutupi wajahnya dengan topeng yang menyeramkan. Inilah kenapa dia disebut sebagai Panji Tengkorak.
Dalam perjalanan, Panji bertemu seorang pendekar tua. Pendekar tua itu meminta bantuannya untuk mengejar seorang bandit. Bandit itu telah mengambil pusaka sakti yang disebut bisa menghapuskan pengaruh ilmu hitam.
Mendengar hal tersebut, tanpa pikir panjang, Panji menerima tawaran si pendekar tua. Namun, ia belum tahu bahwa hal tersebut menyeretnya ke perang panjang antara dua kerajaan yang membawanya mengetahui fakta baru soal masa lalunya.
Link Beli Tiket Film Panji Tengkorak di XXI, CGV, dan Cinepolis
Film animasi produksi Falcon Pictures yang disutradarai Daryl Wilson ini tayang di beberapa jaringan bioskop di seluruh Indonesia. Tiket nonton film ini dapat dipesan secara online/daring.
Berikut ini link beli tiket film Panji Tengkorak di XXI, CGV, dan Cinepolis
Link beli tiket film Panji Tengkorak di XXI
Link beli tiket film Panji Tengkorak di CGV
Link beli tiket film Panji Tengkorak di Cinepolis
Pembaca yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai film animasi dapat mengakses kumpulan artikel sejenis melalui tautan berikut ini:
Penulis: Umu Hana Amini
Editor: Wisnu Amri Hidayat
