Sidang Kasus Ijazah Jokowi di PN Sleman: UGM Ajukan Duplik

tirto.id - Pihak tergugat Universitas Gadjah Mada (UGM) mengajukan duplik dalam sidang ijazah Jokowi di Pengadilan Negeri (PN) Sleman hari ini, Selasa (15/7/2025).

Humas PN Sleman, Cahyono, mengatakan agenda sidang hari ini adalah duplik dari pihak tergugat.

“Hari ini duplik dari pihak tergugat secara e-court, masih jawab-menjawab. Ini pihak UGM ajukan duplik,” kata Cahyono saat dikonfirmasi via Whatsapp oleh kontributor Tirto pada Selasa, 15 Juli 2025.

Agenda sidang minggu depan akan dilanjutkan dengan pemaparan bukti awal dari para pihak.

“Minggu depan baru bukti awal para pihak, kaitannya dengan kompetensi dari para tergugat,” lanjut Cahyono.

Sebelumnya, penggugat juga telah mengajukan replik secara e-court pada Selasa (8/7/2025).

Sebagai informasi, proses mediasi kedua pihak berujung deadlock, sehingga Majelis Hakim melanjutkan sidang dengan pemeriksaan pokok perkara.

Sementara itu, Wakil Ketua PN Sleman, Agung Nugroho turut menyatakan agenda mediasi pada tanggal 17 Juni 2025 dinyatakan tidak mencapai kesepakatan atau gagal.

“Agenda mediasi perkara antara Ir. Komardin sebagai penggugat melawan Rektor UGM dkk sebagai para tergugat, pelaksanaan mediasi tanggal 17 Juni 2025 dinyatakan tidak mencapai kesepakatan atau gagal,” ujar Agung.

Sidang ijazah Jokowi terdaftar dengan nomor 106/Pdt.G/2025/PN Smn di PN Sleman.

Perkara ini digugat oleh Komardin, seorang advokat asal Makassar. Ia mengajukan gugatan tersebut atas inisiatifnya sendiri.

Ia juga menilai UGM bungkam dan telah menimbulkan kegaduhan terkait polemik ijazah Jokowi yang mengakibatkan ketidakstabilan negara.

Pihak tergugat dalam perkara ini meliputi Rektor UGM, Wakil Rektor I UGM, Wakil Rektor II UGM, Wakil Rektor III UGM, Wakil Rektor IV UGM, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM, dan Ir. Kasmudjo.