Menuju konten utama

Rol-Rol Celuloid yang Terus DIrawat

Pusat Perfilman Usmar Marzuki Jakarta.

Rol-Rol Celuloid yang Terus DIrawat
Firdaus, petugas perawat file film Indonesia di Gedung Usmar Ismail sedang serius mengamati layar table editing di ruang perawatan file film Indonesia Usmar Ismail. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/03/30/DSC_2977_ratio-16x9.JPG
Pembersihan negatif film (celuloid) di ruang perawatan dokumentasi file Film Usmar Ismail. tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/30/DSC_0921_ratio-16x9.JPG
Pembersihan negatif film (celuloid) di ruang perawatan dokumentasi file Film Usmar Ismail. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/03/30/DSC_3197_ratio-16x9.JPG
Salah satu film celuloid koleksi Sinematek Usmar Ismail, Kamis (30/3). tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/30/DSC_2893_ratio-16x9.JPG
Petugas perawatan dokumentasi file Film Usmar Ismail sedang memeriksa celuloid film dengan kaca pembesar. tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/30/DSC_3048_ratio-16x9.JPG
Firdaus, petugas perawat file Film Indonesia, sedang memutar salah satu koleksi film di ruang perawatan Gedung Usmar Ismail, Kamis (30/3). tirto.id/Andrey Gromico
2017/03/30/DSC_0998_ratio-16x9.JPG
Firdaus, petugas perawat file film Indonesia di Gedung Usmar Ismail sedang serius mengamati layar table editing di ruang perawatan file film Indonesia Usmar Ismail. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/03/30/DSC_1015_ratio-16x9.JPG
Deretan poster film Indonesia jaman dahulu tertempel di dinding ruang perawatan fiule film Usmar Ismail, Kamis (30/3). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/03/30/DSC_1007_ratio-16x9.JPG
Suasana dan desain interior ruang perawatan file film Indonesia di Gedung Usmar Ismail, Kamis (30/3). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/03/30/DSC_1040_ratio-16x9.JPG
Tampak salah satu judul film Indonesia "Semua Sayang Kamu" tertulis di kemasan penyimpanan file film di gudang Gedung Usmar Ismail, Kamis (30/3). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/03/30/DSC_3267_ratio-16x9.JPG
Firdaus, petugas perawat file film di Gedung Usmar Ismail sedang memeriksa koleksi file film di gudang Gedung Usmar Ismail, Kamis (30/3). tirto.id/Andrey Gromico
Disinilah kepingan ingatan perfilman Indonesia terdahulu "berhenti". Terdokumentasi rapi dalam gulungan rol celuloid yang ditata dan dirawat. Diruang yang kelembapan dan suhunya benar-benar dijaga ini, ribuan file film celuloid disimpan. Film-film Indonesia sejak sekira era tahun 30-an benar-benar dijaga di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan.

Memasuki ruang perawatan file celuloid, poster-poster dengan gaya desain khas tahun 70-an atau 80-an benar-benar membawa ingatan para pecinta film melenting ke masa lalu. Beberapa gulungan film celuloid jadi ornamen ruangan yang makin memperkental nuansa perfilman. Seperangkat table editing berumur lawas juga ada dalam ruangan perawatan file celuloid.

Suhu dirungan penyimpanan file celuloid film ini berkisar pada 4 derajat celcius - 12 derajat celcius, dan kelembapanya selalu dijaga di angka 40 derajat. Karena file-file celuloid film ini akan tahan dan awet pada perhitungan tersebut.

File-file film celuloid di Pusat Perfilman Usmar Marzuki menyimpan ribuan koleksi film. Dalam dua bentuk, format 35mm dan 16 inch. Dan ada dalam dimensi berwarna dan hitam putih. Semuanya, hingga kini masih terawat dengan baik.

Foto Foto; Andrey Gromico & Arimacs Wilander
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

tirto.id - Film
Editor: Arimacs Wilander