Jika dugaan kenaikan kasus kemarin akibat XBB benar, maka subvarian Omicron ini lebih mudah menular dan mudah menghindar dari daya tahan tubuh seseorang.
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menyebut mobilitas masyarakat yang tinggi dari luar negeri berpotensi membawa subvarian XBB ke Indonesia.