Proyektil yang ditembakkan Korea Utara dilaporkan mendarat di Lau Jepang. Peluncuran rudal tersebut dilakukan ketika Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan pelatihan besar militer gabungan.
Korea Utara mengklaim berhasil menguji coba rudal jarak menengah dan jauh Pukguksong-2 yang dipimpin langsung oleh Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un, menurut kantor berita resmi negara itu, KCNA, Senin (13/2/2017).
Iran kini tengah berada dalam peringatan dan pengawasan AS setelah pada Rabu lalu melakukan uji coba rudal. Peluncuran rudal itu segera mendorong AS menuduh Iran melanggar resolusi PBB 2231.
AS meyakini adanya indikasi yang kuat bahwa rudal yang gagal menyerang USS Mason pada Minggu kemarin berasal dari pemberontak Houthi. Kapal AS pun membalas serangan dengan meluncurkan rudal ke arah Yaman.
Korea Selatan mengatakan Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik dari sebuah kapal selam, yang melanggar larangan internasional. Peluncuran rudal balistik tersebut berlangsung di pantai timur Korea Selatan.
Pemerintah Korea Utara menolak kritik keras Dewan Keamanan PBB terhadap uji coba rudal terbarunya dan menuding Amerika Serikat telah mendorong semenanjung Korea yang terbagi itu ke "tahap ekstrem tak terkendali." Dewan Keamanan PBB, yang menggambarkan peluncuran itu sebagai "pelanggaran berat" terhadap resolusi yang melarang Korea Utara mengembangkan rudal balistik.
Korea Utara kembali berencana untuk melakukan uji coba rudal balistik Musudan" yang memiliki daya jelajah menengah. Aksi agresif Korut ini memicu reaksi keras dari para tetangganya seperti Korea Selatan dan Jepang yang langsung menyiagakan kekuatan militer untuk menangkal supaya rudal itu tidak masuk ke dalam wilayahnya.