Berdasarkan data LBH Jakarta periode Januari-September 2018, terdapat 79 kasus penggusuran di Ibu Kota. Sekitar 52 persen di antaranya melibatkan aparat.
Sebagian warga korban penggusuran di Sunter menolak pindah ke Rusun Marunda karena takut tak kuat bayar biaya sewa dan tak punya lahan menyimpan rongsokan.
Sejumlah warga yang terdampak penggusuran masih bertahan dengan mendirikan pondokan-pondokan dari barang sisa penggusuran tepat di depan puing-puing rumah mereka.
Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, mengklaim telah menawarkan warga yang terdampak penggusuran di Sunter, Jakarta Utara, untuk direlokasi ke rusun tapi mereka menolak.