Indeks Nasdem

PDIP menyatakan mendukung aspirasi yang menghendaki posisi Jaksa Agung dipegang oleh figur dari internal kejaksaan. 

Johnny mengatakan sampai saat ini baik Jokowi maupun Ma'ruf Amin belum membahas secara intensif soal susunan kabinet di pemerintahan mereka nantinya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengeluarkan pernyataan yang terkesan memuat sindiran ketika ditanya soal minat Nasdem memboyong Risma ke Pilkada DKI 2022. 

Politikus Nasdem Teuku Taufiqulhadi menyebut posisi Jaksa Agung merupakan jabatan politik. Oleh karena itu, menurut dia, wajar bila partainya dan anggota koalisi lainnya "melirik" posisi tersebut. 

Lobi kursi menteri Partai Nasdem diserahkan kepada Ketua Umum, Surya Paloh yang dapat berkomunikasi dengan Jokowi.

Surya Paloh membantah telah meminta ke Jokowi agar Prasetyo dipilih menjadi Jaksa Agung lagi.

Kata Surya Paloh: "Kalau ada yang mencoba mengganggu dan memecah belah partai pengusung koalisi, saya paling sedih."

Megawati disebut ingin menggaet Prabowo untuk Pemilu 2024.

Menurut Nasdem sudah semestinya PDIP menuduki kursi ketua DPR dan MPR karena merupakan pemenang pemilu.

Koalisi pemerintah yang saat ini dianggap menjadi hak partai pemenang pemilu.

Nasdem ingin agar kursi Menag dan Jaksa Agung tidak berasal dari partai yang sama seperti periode pertama Jokowi.

Nasdem mengatakan, partai pendukung Jokowi belum membahas masuknya Gerindra ke koalisi. 

Hasto membantah bahwa telah terjadi keretakan hubungan antara PDIP dengan Partai NasDem usai pertemuan empat ketum pendukung Jokowi minus PDIP di kantor DPP NasDem Senin (22/7/2019) lalu.

Menurut Surya Paloh, Anies Baswedan belum mengeluarkan segala kemampuannya dalam memimpin DKI Jakarta.

Surya Paloh menyebut Nasdem siap mendukung Anies di Pilpres 2024.

Merespons sikap Nasdem ingin Anies jadi Capres 2024, PSI mengatakan mereka "tidak akan mencalonkan orang yang memenangkan kekuasaan dengan politisasi agama".

Nasdem menilai tak ada manfaat mengandeng oposisi masuk ke dalam koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Pertemuan empat ketum partai koalisi Jokowi-Ma'ruf diklaim untuk menjaga solidaritas usai Pilpres 2019.

Merespons soal sinyal Gerindra akan merapat ke koalisi Jokowi, Nasdem mengatakan kekuatan di parlemen sudah terlalu besar.

Jokowi dinilai akan kesulitan menentukan calon menteri yang diinginkannya karena gerbong pendukung yang gemuk dan semua mengajukan "proposal jatah kursi."