Indeks Napi Terorisme
Murni Teror atau Murni Dipelihara?
Napi-napi terorisme kembali melancarkan aksinya selepas dari penjara. Upaya melakukan deradikalisasi ternyata tak banyak berhasil.
Melawan Rekrutmen Teroris di Lapas
BNPT membuat Program Deradikalisasi bagi para narapidana teroris yang masih berada di Lapas. Kebijakan ini dinilai tidak memiliki framework utuh yang melibatkan Kepolisian, Badan Intelijen Negara, Kemenkumham, juga lembaga negara lainnya. Buktinya, Lapas justru bisa menjadi ajang rekrutmen.
Presiden: Usut Tuntas Kasus Ledakan di Gereja Oikumene
Presiden Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk mengusut tuntas kasus ledakan bom di halaman Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur.
Polisi Pastikan Ledakan di Gereja Oikumene Dilakukan Teroris
Kapolda Kalimantan Timur, Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin memastikan, pelaku peladakan bom di halaman Gereka Oikumene adalah kelompok teroris.
Pelaku Bom di Gereja Oikumene Mantan Napi Bom Buku
Terduga pelaku bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016) bernama juhanda. Ia merupakan terpidana teroris kasus bom buku Utan Kayu pada Maret 2011.
Rehabilitasi Napi Terorisme Fokus Utama BNPT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi M. Tito Karnavian mengatakan, salah satu fokus lembaganya ke depan adalah rehabilitasi para napi terorisme. Pasalnya, banyak kasus teror yang dikendalikan oleh terpidana terorisme dari lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Pakar Psikologi: Deradikalisasi Napi Terorisme Butuh Waktu
Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengatakan, deradikalisasi napi terorisme tidak semudah membalik telapak tangan. Pasalnya, orang yang sudah terlanjur terpapar ideologi radikal butuh waktu panjang untuk disadarkan.