Indeks Ledakan Bom Pasuruan

Pemilik bom di Bangil, Pasuruan diduga ingin menyerang tempat pemungutan suara (TPS) ketika Pilkada 2018 berlangsung.

Bom itu meledak karena diduga dimainkan oleh anaknya yang masih balita.

Terduga teroris bom Bangil pernah ditahan di LP Cipinang karena terbukti meledakkan pos polisi Kalimalang.

Terduga pelaku bom Pasuruan yang mengetahui anaknya terluka malah melarikan diri dengan sepeda motor.

"Kami duga [pelaku] tidak bawa [bom]. Karena bom berdaya ledak rendah rakitannnya rendah dan meledak sendiri," tegas Brigjen Mohammad Iqbal.

Anwardi disebut sering menjalin hubungan dengan banyak anggota JAD Pasuruan lewat pengajian.

"Bom itu berjenis bom ikan atau orang Jatim biasa menyebutnya bondet," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Pemilik bom Pasuruan punya tiga KTP yang berbeda.

Anak tersebut dipindah ke RS Bhayangkara untuk memulihkan kondisi setelah ledakan dan demi keamanan.

Polisi masih mengejar terduga pelaku ledakan bom di Bangil, Pasuruan.

Polisi meminta warga tak mendekati lokasi tempat terjadinya bom.

Menurut tetangga, ledakan bom Pasuruan pertama terjadi pada 12.15 WIB. Dua ledakan selanjutnya terdengar tak lama kemudian, menyasar seorang polisi.

Sisa-sisa bahan peledak di dalam rumah itu juga sudah dijinakkan oleh polisi.

Pelaku kabur mengendarai motor sambil membawa ransel hitam dari dalam rumahnya.

"Benar ada ledakan. Satu korban, enam tahun, anak kecil luka," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera.