tirto.id - Polri memastikan bahwa kondisi Indonesia aman dan kondusif usai tiga ledakan bom yang terjadi di Jl. Pepaya, Desa Pogar RT 01 RW 01, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7) sekitar pukul 11.30 WIB. Ledakan itu berasal dari kontrakan milik Saprani.
“Saat ini kondisi di Indonesia aman dan kondusif,” kata Karo Penmas Mabes Polri Brigjend Mohammad Iqbal di Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Selain Densus 88, ia juga mengatakan, seluruh stakeholder dan masyarakat dapat mempersempit ruang gerak terorisme. Ia menambahkan, upaya paksa yang dilakukan kepolisian dalam menanggulangi teroris adalah bertujuan untuk pencegahan.
“Yang diamankan di beberapa daerah, sebagai pencegahan agar teror tidak terulang lagi,” ucap Iqbal.
Meski ditemukan kelompok teroris jaringan lama dan baru, Iqbal melanjutkan, pihaknya tidak ingin ada aksi teror terus-menerus. Ia menegaskan: “seluruh wilayah Republik Indonesia ini [harus] aman.”
Berkaitan dengan perhelatan Asian Games 2018, Iqbal mengatakan tidak hanya lokasi event yang dijaga oleh kepolisian, namun seluruh wilayah Indonesia turut dilakukan pengamanan.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pemilik bom di Bangil, diduga ingin menyerang tempat pemungutan suara (TPS) ketika Pilkada 2018 berlangsung.
Tapi, rencana itu batal dilaksanakan karena polisi melakukan operasi dengan menangkap 138 orang setelah kejadian bom Surabaya. Operasi itu membuat pelaku ragu-ragu untuk melancarkan aksinya.
Diketahui, kemarin, Densus 88 kembali menangkap terduga teroris di Jalan H. Ipit, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.
Di hari yang sama Densus juga mencokok enam orang terduga teroris di Perumahan Prima Harapan Regency, Bekasi Utara. Tidak hanya itu, pada Minggu (8/7), kepolisian menggeledah rumah terduga teroris di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto
