Indeks Joko Widodo

Nasib Blok Masela akan diputuskan 2018
Senin, 29 Feb 2016

Nasib Blok Masela akan diputuskan 2018

Pemerintah mengambil langkah yang sangat berhati-hati dalam memutuskan kelanjutan dari pengembangan Blok Masela dengan mengatakan bahwa keputusan terhadap proyek tersebut baru akan diambil pada tahun 2018.
Kadin Dukung Apapun Keputusan Blok Masela
Senin, 29 Feb 2016

Kadin Dukung Apapun Keputusan Blok Masela

Kadin Indonesia mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah nyata pada Blok Masela di Arafura, Maluku, sebab proyek tersebut dinilai dapat menjaga iklim investasi tetap kondusif.
Presiden Jokowi Kirim Utusan ke FIFA
Senin, 29 Feb 2016

Presiden Jokowi Kirim Utusan ke FIFA

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) akan mengirimkan utusan untuk bertemu dengan pihak konfederasi sepakbola dunia atau FIFA.
Partai Hanura Setuju Revisi UU KPK Ditunda
Kamis, 25 Feb 2016

Partai Hanura Setuju Revisi UU KPK Ditunda

Partai Hati Nurani Rakyat setuju dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang memutuskan untuk menunda pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau UU KPK. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Fraksi Partai Hanura di Dewan Perwakilan Rakyat, Dadang Rusdiana.
ICW Galang Dukungan Tolak Revisi UU KPK
Rabu, 24 Feb 2016

ICW Galang Dukungan Tolak Revisi UU KPK

Indonesian Corruption Watch menggalang dukungan publik untuk menolak revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau UU KPK. Hal tersebut ditandaskan oleh Koordinator ICW, Ade Irawan, usai menemui pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Revisi UU KPK Ditunda, PKS & Gerindra Tak Puas
Selasa, 23 Feb 2016

Revisi UU KPK Ditunda, PKS & Gerindra Tak Puas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menunda pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi atau yang lebih dikenal sebagai UU KPK. Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tampaknya belum puas dengan keputusan Presiden Jokowi tersebut.