Khairuldeen Makhzoomi mengalami peristiwa buruk pada 6 April 2016. Sehari setelah bercakap-cakap dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-moon, ia didepak dari pesawat yang dinaikinya. Federal Bureau of Investigation (FBI) menginterogasinya. Ia diperlakukan seperti teroris. Semua itu hanya karena ia berbicara Bahasa Arab ketika berbincang dengan pamannya melalui telepon genggam.