Biaya hidup yang meroket akibat biaya distribusi barang dan jasa yang tinggi, memaksa masyarakat di Indonesia Timur menentukan prioritas dalam pengeluaran bulanan. Pengeluaran nonmakanan mengambil porsi terbesar dari pos pengeluaran masyarakat di Indonesia Timur.
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan bahwa deflasi pada bulan Februari 2016 sebesar 0,09 persen merupakan yang kedua kalinya dalam setahun terakhir, setelah deflasi Februari 2015 sebesar 0,36 persen.