Minimnya naskah drama yang dibukukan di Hindia Belanda pada awal abad ke-20 menggelisahkan seorang penulis peranakan Tionghoa sehingga mendorongnya untuk berkarya.
Ditempa di teater, Teguh Karya menjelma jadi sutradara bernas tanah air. Film-filmnya mengangkat narasi pertentangan kelas dan pencarian identitas—sesuatu yang terus ia pertanyakan sebagai seorang minoritas.
Korea Selatan (Korsel) dua dekade lalu tak semaju seperti sekarang. Pascakrisis 1998, mereka mencoba bangkit, selain dengan kemajuan manufaktur, sektor pariwisata juga dikembangkan dengan dukungan industri drama.