Kegagalan adalah kegagalan adalah kegagalan adalah sesuatu yang menyakitkan yang rasanya sama sekali tidak mirip keberhasilan tertunda seperti kata para motivator. Apalagi kegagalan berulang-ulang di lubang yang sama seperti yang dialami Lionel Messi bersama tim nasionalnya.
Ini moment yang jarang terjadi. Tahun 2016, pesta bola Euro dan Copa America Centenario, berjalan bersamaan. Dari sisi gempita bintang bola yang tampil, kedua benua bolehlah beradu. Tapi diri sisi bisnis, Eropa memang tak bisa dibandingkan.
Pertandingan final Copa America 2016 yang imbang hingga babak tambahan membuat kedua tim harus berakhir di drama adu penalti. Setelah Messi gagal mencetak gol, hanya Javier Mascherano dan Sergio Aguero yang sukses menjebloskan bola. Chile menang dua kali berturut-turut.
Satu-satunya gol tercipta pada menit 31 lewat aksi Carlos Bacca yang mengantarkan Kolombia merebut tempat ketiga usai mengalahkan tuan rumah Amerika Serikat.
Tim Nasional Argentina berhasil mengalahkan Amerika Serikat dengan empat gol tanpa balas dalam pertandingan semifinal Copa America Centenario di NRG Stadium, Texas, Rabu pagi WIB.
Setelah menghantam Meksiko dengan skor 7-0, Chile melenggang ke Semifinal dan akan menghadapi Kolombia. Tujuh gol itu dicetak oleh Edson Puch pada menit ke-16 dan 87, Eduardo Vargas pada menit ke-44, 52, 57 dan 74, Alexis Sanchez pada menit ke-49.
Untuk pertamakalinya di Copa America Centenario 2016 ini, Lionel Messi turun sejak menit awal setelah di tiga laga fase grup tampil dari bangku cadangan.
Tidak ingin membuang waktu, Amerika menggencarkan serangan demi serangan sejak awal laga yang membuat lini pertahanan Ekuador yang dikomandani oleh Arroyo Mina cukup kewalahan menahannya.
Sempat tertinggal dua gol dari Peru, Ekuador belum menyerah dan terus menggencarkan serangan. Hasilnya, Antonio Valencia dan kawan-kawan mampu memaksakan hasil imbang dengan skor akhir 2-2.
Melawan Kosta Rika di pertandingan kedua Grup A, Amerika Serikat tidak ingin mengulangi kesalahan seperti saat ditekuk Kolombia dengan skor 2-0 di laga pertama.
Di pertandingan ini, Argentina tidak diperkuat Lionel Messi yang masih dibekap cedera. Meskipun begitu, lini serang skuat asuhan Gerardo Martino tetap garang dengan Gonzalo Higuain sebagai ujung tombak.
Meskipun di atas kertas tidak diunggulkan, Panama justru langsung tampil menggigit. Dua gol Blas Perez membawa Panama memenangi laga dengan skor akhir 2-1 atas Bolivia.
Sejak awal pertandingan, Venezuela lebih dominan. Solomon Rondon dan kawan-kawan langsung menggempur pertahanan Jamaika. Hasilnya, laga baru berjalan 15 menit Venezuela sudah unggul 1-0 lewat gol Jose Martinez.
Menghadapi Ekuador, Brasil sebenarnya mendominasi pertandingan sejak awal. Namun, gempuran demi gempuran yang menghasilkan cukup banyak peluang tidak mampu dimaksimalkan dengan sempurna oleh para pemain tim Samba.