Masuk tirto.id
tirto.id - Raja Yordania Abdullah II dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada Jumat (14/11/2025). Presiden Prabowo Subianto akan menerima Raja Abdullah II di Jakarta.
“Presiden Prabowo diagendakan akan menerima Raja Yordania yang akan datang ke Jakarta. Direncanakan tanggal 14 November, kalau tidak ada perubahan,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono setelah pertemuan bilateral dengan Menlu Kroasia Gordan Grlic-Radman di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Senin (10/11).
Kehadiran Raja Abdullah II di Indonesia juga mencakup pertemuan dengan perwakilan Danantara Indonesia dan penyaksian penandatanganan nota kesepahaman bilateral bersama Presiden Prabowo. Lawatan ini menegaskan hubungan diplomatik yang berkelanjutan antara Indonesia dan Yordania.
Hubungan pribadi antara Raja Abdullah II dan Presiden Prabowo sudah terjalin lama. Persahabatan diketahui ketika Prabowo sempat mengasingkan diri ke Yordania pada 1998.
Sejarah hubungan ini juga ditandai oleh kunjungan resmi Prabowo ke Yordania pada April 2025 lalu. Lantas, bagaimana profil Raja Abdullah II, pemimpin Kerajaan Yordania?
Profil King Abdullah II Pemimpin Kerajaan Yordania
Yang Mulia Raja Abdullah II ibn Al-Hussein atau King Abdullah 2 lahir pada 30 Januari 1962 di Amman sebagai putra sulung Raja Hussein dan Putri Muna Al Hussein.
Ia merupakan keturunan langsung generasi ke-41 dari Nabi Muhammad. Abdullah diangkat menjadi Raja Yordania pada 7 Februari 1999 setelah wafatnya ayahnya.
Raja Abdullah menerima pendidikan awalnya di Islamic Educational College di Amman. Ia melanjutkan sekolah menengah di St. Edmund’s School, Surrey, Inggris, dan Deerfield Academy, Amerika Serikat. Pendidikan lanjutan ditempuh di Pembroke College, Oxford, serta School of Foreign Service di Universitas Georgetown.
Abdullah menempuh pendidikan militer di Royal Military Academy Sandhurst, Inggris. Ia meniti karier militer di Yordania dari pangkat letnan pertama hingga mayor jenderal. Abdullah juga menjabat sebagai komandan pasukan khusus dan komando operasi khusus Kerajaan Yordania.
Raja Abdullah menikah dengan Ratu Rania Al Abdullah pada 10 Juni 1993. Pasangan ini memiliki empat anak: Pangeran al-Hussein, Putri Iman, Putri Salma, dan Pangeran Hashem. Raja Abdullah II bin Al-Hussein merupakan Presiden Yordania, memerintah sejak 7 Februari 1999 setelah wafatnya ayahnya.
Abdullah memulai era reformasi ekonomi dan modernisasi Yordania setelah naik tahta. Ia mendorong integrasi dengan ekonomi global serta pengentasan kemiskinan melalui kerja sama sektor publik dan swasta. Pendidikan, pemuda, dan peluang kerja menjadi fokus utama agenda nasionalnya.
Raja Abdullah aktif dalam kebijakan luar negeri, termasuk mendukung proses perdamaian Arab-Israel dan solusi dua negara. Ia meluncurkan “Pesan Amman” pada 2004, menekankan perdamaian, toleransi, dan dialog antaragama. Peran internasionalnya juga mencakup advokasi hak dan nilai umat Muslim di seluruh dunia.
Dalam negeri, Abdullah menghadapi tantangan ekonomi dan politik, termasuk pengelolaan pengungsi Suriah. Ia memperkenalkan reformasi pasar bebas, modernisasi angkatan bersenjata, dan langkah-langkah untuk meningkatkan status perempuan. Raja juga menanggapi demonstrasi dan protes sosial dengan langkah-langkah hukum dan kebijakan konstitusional.
Di luar urusan pemerintahan, Raja Abdullah memiliki hobi dan keterampilan khusus, seperti menyelam, pilot helikopter, penerjun bebas, dan balap mobil. Ia juga menulis buku “Our Last Best Chance” yang memaparkan visi perdamaian Yordania. Raja Abdullah terus melakukan kunjungan diplomatik ke Asia dan dunia, memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama internasional.
Pembaca yang ingin mengetahui informasi seputar Hubungan Bilateral dapat klik tautan di bawah ini.
Penulis: Satrio Dwi Haryono
Editor: Syamsul Dwi Maarif
