Menuju konten utama

Produksi Kue Dodol Legendaris Nyonya Lauw

Menjelang tahun baru Imlek ke 2.568 pesanan dodol meningkat drastis.

Produksi Kue Dodol Legendaris Nyonya Lauw
Suasana pekerja saat mengaduk adonan dodol di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol9.jpg
Suasana pekerja saat mengaduk adonan dodol di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol13.jpg
Suasana di gudang penyimpanan dodol Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol1.jpg
Seorang pekerja mengambil terigu sebagai bahan baku dodol di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol3.jpg
Suasana pembuatan dodol di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol6.jpg
Pekerja mengaduk adonan dodol pada kuali ukuran besar di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol2.jpg
Pekerja menabur gula sebagai bahan baku dodol di Pabrik Nyona Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol10.jpg
Pekerja menuang adonan dodol yang sudah jadi ke dalam nampan di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol7.jpg
Adonan dodol di dalam kuali setelah melalui proses pengadukan di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol5.jpg
Suasana pekerja saat mengaduk adonan dodol di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol12.jpg
Pekerja mengemas adonan dodol agar siap jual di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto)
2017/01/27/pabrikdodol8.jpg
Pekerja mengecek kekentalan adonan dodol di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
2017/01/27/pabrikdodol4.jpg
Pekerja mengaduk adonan dodol pada kuali ukuran besar di Pabrik Nyonya Lauw Tangerang, Banten, Minggu (22/1). Tirto.id/Denny Aprianto
Puluhan pekerja sibuk mengaduk adonan dodol di Pabrik Nyonya Lauw kawasan Tangerang, Banten. Pekerja lebih sibuk dari hari biasanya karena menjelang tahun baru Imlek ke 2.568, pesanan dodol meningkat drastis. Jumlah pembuatan dodol yang biasanya hanya satu kuali besar perhari, kini dibuat dengan 16 kuali besar. Proses pengadukan adonan dodol hingga siap saji membutuhkan waktu lima jam.

Pabrik yang berdiri sejak tahun 1962 ini merupakan usaha keluarga. Pemiliknya adalah Nyonya Lauw Nyim Keng alias Bu Siti. Saat ini pabrik tersebut dikelola keturunan ketiga Nyonya Lauw. Dodol Nyonya Lauw didistribusikan ke wilayah Jabodetabek dengan harga Rp 40.000.

Penggunaan bahan alami atau tanpa bahan pengawet dan proses manual menjadi rahasia dibalik rasa legit ditambah aroma wangi daun pisang dan kekenyalan yang pas. Pantas saja kue keranjang ini selalu diburu orang saat imlek.



Foto: Denny Aprianto
Editor: Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Andrey Gromico