Ratusan pendukung Trump menerobos masuk ke dalam Ruang Senat berupaya menggagalkan pengesahan suara electoral college yang memenangkan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat.
Pendukung Donald Trump berhadapan oleh petugas Kepolisian Capitol di depan Ruang Senat di Capitol, Rabu, 6 Januari 2021 di Washington. AP / Manuel Balce Ceneta
Presiden Donald Trump berpidato saat aksi pengerahan massa yang memprotes sertifikasi perguruan tinggi pemilihan Joe Biden sebagai Presiden, Rabu, 6 Januari 2021, di Washington. AP / Evan VucciMassa memadati area yang tidak jauh dari Gedung Putih dengan latar belakang Monumen Washington dalam sebuah aksi protes dukungan mereka untuk Presiden Donald Trump pada Rabu (6/1/21) di Washington. AP /Jacquelyn MartinPendukung Trump berkumpul di luar Capitol, menjelang kongres pengesahan kemenangan Biden pada Rabu, 6 Januari 2021, di Washington. Sejumlah pendukung Donald Trump nekad menyerbu masuk Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/1), dalam upaya membatalkan kekalahan Trump saat pemilu November 2020 lalu. AP / John MinchilloSeseorang pendukung Trump berkostum Lady Liberty dengan kaos bergambar huruf Q yang mengacu kepada kelompok QAnon dalam sebuah aksi protes terhadap penghitungan suara elektoral di Capitol, Olympia, Washington pada Rabu, 6 Januari 2021. AP / Ted S. WarrenSeorang pendukung Trump dengan tampilan kuku uniknya, memegang potongan wajah gambar Presiden Donald Trump saat aksi massa "Save America Rally" pada Rabu, 6 Januari 2021, di Washington. AP / Jacquelyn MartinPendukung Trump menenteng senjata api di luar Istana Gubernur setelah menerobos pagar pembatas, Rabu, 6 Januari 2021, di Capitol, Olympia, Washington. AP / Ted S. WarrenPolisi mengawasi para demonstran yang mencoba menerobos barikade polisi yang berjaga menjelang kongres pengesahan atas kemenangan Presiden terpilih Joe Biden pada Rabu, 6 Januari 2021, di Capitol di Washington. Ratusan pendukung Donald Trump nekad menyerbu masuk Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/1), dalam upaya membatalkan kekalahan Trump dalam pemilu November 2020 lalu. AP Photo / John MinchilloPendukung Trump mencoba menerobos barikade polisi menjelang kongres pengesahan atas kemenangan Presiden terpilih Joe Biden pada Rabu, 6 Januari 2021, di Capitol, Washington. Sejumlah pendukung Donald Trump nekad menyerbu masuk Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/1), dalam upaya membatalkan kekalahan Trump dalam pemilu November 2020 lalu. AP Photo / John Minchillo.Polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan demonstran pendukung Trump di Capitol, Washington pada Rabu 6 Januari 2021 jelang kongres pengesahan kemenangan Presiden US terpilih, Joe Biden. Sejumlah pendukung Donald Trump nekad menyerbu masuk Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/1), dalam upaya membatalkan kekalahan Trump dalam pemilu November 2020 lalu. AP Photo / John Minchillo.Pendukung Donald Trump memanjat dinding barat Capitol AS pada Rabu, 6 Januari 2021, di Washington. AP / Jose Luis MaganaPendukung Donald Trump berhadapan oleh petugas Kepolisian Capitol di depan Ruang Senat di Capitol, Rabu, 6 Januari 2021 di Washington. AP / Manuel Balce CenetaPendukung Donald Trump berhadapan oleh petugas Kepolisian Capitol di depan Ruang Senat di Capitol, Rabu, 6 Januari 2021 di Washington. AP / Manuel Balce CenetaPendukung Donald Trump berhadapan oleh petugas Kepolisian Capitol di depan Ruang Senat di Capitol, Rabu, 6 Januari 2021 di Washington. AP / Manuel Balce CenetaPasukan National Guard Distrik Columbia membentuk tembok barikade di luar Capitol, Rabu malam, 6 Januari 2021, setelah kerusuhan seharian oleh massa aksi pendukung Trump. Massa pendukung Donald Trump nekad menyerbu masuk Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/1), dalam upaya membatalkan kekalahan Trump di pemilu November 2020 lalu. AP / John Minchillo
Gedung Capitol (parlemen) di Washington, Amerika Serikat dikepung oleh ribuan massa pendukung Trump yang rusuh pada Rabu (6/1/21), bahkan ratusan pendemo menerobos masuk ke dalam Ruang Senat berupaya menggagalkan pengesahan suara electoral college yang memenangkan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat.
Sebelumnya, Trump mendorong para pendukungnya untuk beraksi pada Rabu (6/1/2021) pagi waktu setempat. Dia mendesak mereka untuk berbaris menuju Capitol. Dilansir dari AP News, kerusuhan tersebut diakibatkan oleh Trump, yang selama berminggu-minggu mengunggah informasi tidak benar melalui akun media sosialnya soal pemilu AS dan telah mendesak para pendukungnya untuk turun ke Washington, memprotes persetujuan resmi Kongres atas kemenangan Biden.
Setidaknya empat orang tewas dan 52 lainnya ditangkap pada kerusuhan di Gedung Capitol, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat.
Peristiwa ini merupakan pertama kalinya Capitol Hill dikuasai oleh pedemo sejak terakhir pada Agustus 1814 saat Inggris membakar gedung tersebut.
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya