Menuju konten utama

PDIP Latih Kadernya Proxy War & Medsos Hadapi Pilkada

Menghadapi pilkada serantak 2017, Dewan Pimpinan Pusat PDIP menyelenggarakan pelatihan terhadap 117 kader dari pengurus daerah dan cabang se-Indonesia. Salah satu materi pelatihan ini adalah soal proxy war dan perang di media sosial.

PDIP Latih Kadernya Proxy War & Medsos Hadapi Pilkada
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (kanan) didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Menghadapi pilkada serantak 2017, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menyelenggarakan pelatihan terhadap 117 kader dari pengurus daerah dan cabang se-Indonesia. Salah satu materi pelatihan ini adalah soal proxy war dan perang di media sosial (medsos).

“Melalui pelatihan ini, para kader akan dididik dan dibekali wawasan dan keterampilan manajer sehingga memiliki strategi yang sehat dalam pertarungan di pilkada 2017,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam sambutannya ketika membuka 'Pelatihan Manager Kampanye Pilkada Serentak 2017' di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Pelatihan akan berlangsung selama tiga hari, pada 5-7 April 2016, dengan materi beberapa strategi seperti berkompetisi yang sehat, proxy war, dan menyiasati perang di sosial media. Menurut Hasto, materi akan disampaikan oleh para pakar di bidangnya masing-masing.

Menurut Hasto, dari pelatihan ini diharapkan PDIP dapat memenangkan pilkada melalui perang strategi yang sehat dan bukan melalui politik uang. Pasalnya, pelatihan ini akan melatih para peserta agar berjiwa gotong royong dan peduli terhadap sesama.

Hasto menambahkan, melalui jiwa gotong royong akan dibangun kerja sama di antara kader dan masyarakat untuk memenangkan pasangan calon kepala daerah yang diusung partai moncong putih tersebut.

Karena itu, Hasto meminta peserta untuk dapat menerima dengan baik materi-materi yang diberikan untuk kemenangan partai besutan Megawati tersebut di pilkada serentak mendatang.

Selain itu, kata Hasto, partainya juga akan melakukan pendidikan politik dan kaderisasi secara intensif guna membentuk kekuatan politik yang ideologis, militan, dan fungsional di tengah masyarakat, serta mampu menjadi inspirasi bagi pergerakan masyarakat.

Pasalnya, lanjut dia, peran partai politik saat ini menjadi sorotan masyarakat luas, karena dinilai tidak memiliki daya kreatif untuk membangun iklim politik yang positif bagi rakyat banyak. Karena itu, melalui sekolah politik termasuk pelatihan manager ini, kata dia, menjawab kritikan masyarakat yang dinilai sebagai bentuk kegelisahan rakyat.

“Melalui kritik inilah, PDIP melakukan otokritik untuk terus memperbaiki diri. Karena, PDIP lahir dari kekerasan sejarah, dari perjuangan untuk menegakkan api cinta pada negara,” ujarnya. (ANT)

Baca juga artikel terkait HASTO KRISTIYANTO atau tulisan lainnya

Reporter: Abdul Aziz