Mulanya, operasi ini dilancarkan guna memperkuat pertahanan di garis perbatasan antara Timor bagian barat yang dikuasai Indonesia dan Timor bagian timur yang sebelum 1974 dikuasai Portugis—wilayah ini disebut juga Timor Portugis. Namun, kegiatan ini berubah menjadi operasi militer gabungan seluruh angkatan, baik darat, laut, udara, dan polisi di bawah Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) Seroja.
Seroja disebut sebagai operasi militer terbesar yang pernah dilakukan Indonesia. Hingga Februari 1976, ada lebih dari 30.000 tentara Indonesia di lapangan dan 60.000 orang Timor tewas (sekitar 10 persen dari populasi orang Timor).
Seroja disebut sebagai operasi militer terbesar yang pernah dilakukan Indonesia. Hingga Februari 1976, ada lebih dari 30.000 tentara Indonesia di lapangan dan 60.000 orang Timor tewas (sekitar 10 persen dari populasi orang Timor).