Keberadaan anjing liar kerap dianggap sebagai "musuh" karena mengancam warga dan lingkungan sekitarnya. Namun, bukan berarti anjing tersebut dimusnahkan . Hewan tersebut tetap harus dilindungi dan dipelihara selayaknya. Pemikiran tersebut yang melahirkan sejumlah kelompok pecinta satwa, mendirikan Jakarta Animal Aid Network (JAAN).
Organisasi yang dibentuk pada 17 Maret 2008 tersebut bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraan satwa. Terlebih Jakarta masih banyak hewan terlantar yang bisa menimbulkan wabah rabies. Selama lembaga ini berdiri setidaknya sudah ribuan anjing dan kucing telah diselamatkan.
Saat ini Jakarta Animal Aid Network menampung 56 anjing. Anjing tersebut ditampung di shelter seluas 3000 meter persegi di Cijantung, Jakarta Timur. Organisasi ini juga rutin melakukan sterilisasi gratis di sejumlah kawasan untuk menekan populasi kucing dan anjing. Tindakan penyelamatan oleh JAAN menjadi salah satu solusi mengantisipasi permasalahan hewan telantar.
Foto dan teks: Andrey Gromico
Organisasi yang dibentuk pada 17 Maret 2008 tersebut bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraan satwa. Terlebih Jakarta masih banyak hewan terlantar yang bisa menimbulkan wabah rabies. Selama lembaga ini berdiri setidaknya sudah ribuan anjing dan kucing telah diselamatkan.
Saat ini Jakarta Animal Aid Network menampung 56 anjing. Anjing tersebut ditampung di shelter seluas 3000 meter persegi di Cijantung, Jakarta Timur. Organisasi ini juga rutin melakukan sterilisasi gratis di sejumlah kawasan untuk menekan populasi kucing dan anjing. Tindakan penyelamatan oleh JAAN menjadi salah satu solusi mengantisipasi permasalahan hewan telantar.
Foto dan teks: Andrey Gromico