Masuk tirto.id
tirto.id - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan bahwa Indonesia saat ini menguasai pasokan crude palm oil (CPO) dunia hingga 80 persen. Dengan jumlah pasokan sebesar itu, menurut Amran, Indonesia dapat mengontrol perdagangan CPO dunia.
“80 persen di tangan kita. Kira-kira kalau kita hentikan 1 minggu, itu geger dunia. Kita hilirisasi sekarang,” katanya Rabu (20/8/2025).
Amran menjelaskan, saat ini pemerintah Indonesia dapat leluasa menentukan ke mana arah kebijakan CPO nasional. Bahkan, Presiden Prabowo tidak terlalu pusing dengan hilirisasi produk olahan sawit ini karena pasokannya yang besar.
“Bapak Prabowo, aku ditanya, Pak Menteri, jadikan biofuel, B50. Terus gimana caranya? Tidak ada B50, B20, B30, kalau harga dunia naik, kita ekspor. Harga dunia turun, kita tarik menjadi solar,” ujarnya.
Menurut Amran, hal ini dapat menjadi “senjata” untuk meningkatkan daya tawar Indonesia di mata dunia. Hal ini mencotoh apa yang dilakukan oleh Brasil dengan komoditas gula mereka.
“Seperti Brasil. Kalau harga gula naik, keluarkan gula. Kalau harga gula turun, dia keluarkan etanol. Dan ini bisa dijadikan senjata,” tuturnya.
Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), produksi CPO bulan Mei 2025 turun 7,01 persen menjadi 4.165 ribu ton dari 4.479 ribu ton di bulan sebelumnya, produksi Palm Kernel Oil (PKO) atau minyak inti kelapa sawit bulan Mei juga turun menjadi 396 ribu ton dari 425 ribu ton.
Secara tahunan sampai dengan bulan Mei, produksi CPO dan PKO tahun 2025 mencapai 22.600 ribu ton atau sekitar 2,08 persen lebih tinggi dari produksi tahun 2024 sebesar 22.140 ribu ton.
Adapun, total ekspor produk sawit pada bulan Mei naik menjadi 2.664 ribu ton atau naik sebesar 49,75 persen dari ekspor bulan sebelumnya sebesar 1.779 ribu ton.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
