tirto.id - PT Bank Maybank Indonesia menyatakan kasus hilangnya saldo tabungan senilai Rp72 juta yang menimpa salah satu nasabah merupakan akibat dari mobile (digital) banking. Maybank menegaskan kasus ini berbeda dari versi di sejumlah pemberitaan bahwa transaksi dilakukan di cabang.
“Terkait pengaduan Nasabah yang kami terima sejak bulan Juni lalu atas kehilangan dana Rp72 juta dalam rekening Bank, penelusuran kami menunjukkan telah terjadi perpindahan dana melalui mobile banking Nasabah,” ucap Juru Bicara PT Bank Maybank Indonesia Tommy Hersyaputera dalam keterangan tertulis, Rabu (18/11/2020).
Kasus yang dimaksud Tommy adalah kejadian yang menimpa Candraning Setyo pada Juni 2020. Kejadian bermula ketika korban kehilangan sinyal dalam nomor teleponnya dan ternyata kehilangan uang tabungan sebesar Rp72.653.000.
Tommy menyatakan standar keamanan sistem digital perbankan Maybank sudah cukup tinggi sebagaimana diatur oleh otoritas. Hasil investigasi bank menunjukkan transaksi perpindahan dana dari rekening Nasabah kepada pihak ketiga tersebut dilakukan sesuai mekanisme dan telah melalui fitur keamanan yang ditetapkan.
“Sesuai hasil penelusuran tidak ditemukan pelanggaran (breach) pada sistem mobile banking kami yang dapat menyebabkan pelanggaran akses atas rekening Nasabah,” ucap Tommy.
Ia mengimbau agar nasabah menjaga kerahasiaan User ID dan Password sebagai data yang bersifat pribadi yang dimiliki dan diketahui hanya oleh Nasabah dan Transaction Authorization Code (“TAC”) yang hanya dikirimkan ke nomor telepon seluler.
“Maybank Indonesia menegaskan kesiapannya untuk membantu Nasabah dan pihak otoritas, khususnya dalam penyediaan informasi yang diperlukan bagi lancarnya investigasi dan penyelesaian pengaduan ini,” ucap Tommy.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri
