tirto.id - Komedian Marshel Widianto menjawab sikap skeptis para koleganya sesama pesohor, seperti Nikita Mirzani dan Pandji Pragiwaksono ihwal pencalonan dirinya dalam kontestasi Pilwalkot Tangerang Selatan (Tangsel). Nikita meragukan Marshel lantaran masa lalunya yang buruk, sehingga dianggapnya tak mampu memimpin masyarakat Tangsel.
Marshel menanggapinya dengan santai. Ia justru berterima kasih kepada Nikita dan Pandji.
“Justru terima kasih, lah, bukan cuman Kak Niki, Mas Panji, yang bisa dibilang senior saya di stand up," kata Marshel di Studio SYP Trans 7, Jalan Kapten Tandean, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2024).
Bagi Marshel, kritikan itu membuatnya lebih baik meski kena tamparan keras. Ia mengakui masa lalunya memang tidak baik. Menurut Marshel, tidak semua orang dalam hidup berjalan mulus alias luput dari kesalahan.
“Saya mengakui itu memang saya memiliki masa lalu yang buruk, dan tidak semua orang yang hidup itu pasti kita punya pilihan yang salah,” ucap Marshel.
Lebih lanjut, Marshel berujar ketika menginjak usia 25 sampai 30 tahun, harus bisa belajar dari kesalahan. Menurut Marshel, kesalahan masa lalunya itu menjadi pelecut semangatnya untuk terus bangkit dari kesalahan masa lalu.
“Kalau kata Bill Gates, ketika kita terlahir miskin, tapi itu bukan kesalahan kita, tetapi ketika kita sudah dewasa dan mungkin di ambang kematian, itu yang membuat diri gua buat jadi bensin. Gua bisa bilang bahwa memang setiap orang akan jatuh, tapi bagaimana caranya bisa kita bangkit, dan saya bisa bangkit dari hal itu, itu yang bisa membuat saya lebih bangga,” tutur Marshel.
Di sisi lain, Marshel klaim sudah lama terjun ke dunia politik. Ia mengaku sudah bergabung ke organisasi sayap Partai Gerindra, Satria. Menurut Marshel, tidak semua hal diceritakan ke publik, termasuk dirinya memiliki anak.
“Saya sudah lama gabung di sayap-sayap Partai Gerindra di Satria, dan itu sudah saya mulai dari 2018, sudah lama, tapi tidak saya ceritakan, sama seperti saya punya anak, tapi itu tidak diceritakan punya anak dan itu yang memang akhirnya waktu saya yang menjawab,” ucap Marshel.
Bermodalkan itu, lanjut dia, dirinya siap maju dalam kontestasi Pilwalkot Tangsel. Marshel mengakui banyak pihak yang meremehkannya maju dalam kontestasi lima tahunan ini. Namun, kata dia, dirinya keluar dari jurang kemiskinan karena becanda.
“Jadi, bisa dibilang sedikit banyak saya sudah belajar tentang politik itu, dan saya siap untuk menjadi wakil wali kota nanti meskipun masih calon. Banyak yang bilang becandaan, banyak, tapi saya bisa membuktikan, berdiri di titik sekarang, keluar dari kemiskinan, karena becandaan," kata Marshel.
Marshel mengatakan ia bisa dibilang satu-satunya orang yang masuk ke kontestasi dengan masa lalu dan keadaan ekonomi yang buruk. Ia mengaku dengan loyalitas dan kejujuran, dia siap maju kontestasi.
“Saya mebutkikan bahwa semua orang-orang dalam hidup apa pun keadaannya, apa pun bisa dibilang latar belakang sekolahnya, yang saya punya adalah loyalitas, kejujuran, dan dari semua omongan itu tidak satu orang pun yang bilang bahwa saya mengambil hak orang lain. Jadi, yang saya bilang adalah tidak akan pernah mungkin sepeser pun untuk mengambil APBD. Itu saya jaga," tutup Marshel lantas tertawa.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan tiket bagi Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto telah diberikan untuk maju dalam Pilwalkot Tangsel. Menurutnya, sejumlah poster yang memuat gambar keduanya sudah terpampang di beberapa titik daerah Tangsel.
“Gerindra akan mengusung pasangan Riza Patria-Marshel Widianto untuk Tangsel maju," kata Dasco saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Sabtu (6/7/2024).
Dasco menjelaskan, Riza Patria dengan Marshel dipandang mumpuni dan bisa memenuhi harapan warga Tangsel.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz
