Direktur Utama PDAM Bandarmasih Banjarmasin, Muslih (tengah) yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Banjarmasin tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, (15/09/2017). tirto.id/Andrey Gromico
Direktur Utama PDAM Bandarmasih Banjarmasin, Muslih (tengah) dan Ketua DPRD Kota Banjarmasin Iwan Rusmali (kedua dari kiri) yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Banjarmasin tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, (15/09/2017). tirto.id/Andrey GromicoDirektur Utama PDAM Bandarmasih Banjarmasin, Muslih (tengah) yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Banjarmasin tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, (15/09/2017). tirto.id/Andrey GromicoKetua DPRD Kota Banjarmasin Iwan Rusmali yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Banjarmasin tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, (15/09/2017). tirto.id/Andrey GromicoKetua Pansus DPRD Banjarmasin, Andi Effendi (tengah) yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Banjarmasin tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, (15/09/2017). tirto.id/Andrey GromicoManajer Keuangan PDAM, Trensis yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Banjarmasin tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, (15/09/2017). tirto.id/Andrey Gromico
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa empat orang yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Banjarmasin ke gedung KPK, Jakarta, Jumat, (15/09/2017). Keempat orang yang terjaring OTT KPK tersebut diantaranya Ketua DPRD Kota Banjarmasin Iwan Rusmali, Direktur Utama PDAM Bandarmasih BanjarmasinMuslih, Manajer Keuangan PDAM Bandarmasih Trensis, dan Ketua Pansus DPRD Banjarmasin Andi Effendi. Mereka diduga melakukan suap terkait penambahan penyertaan modal Pemerintah Kota Banjarmasin ke PDAM dalam rapat paripurna pengesahan Rancangan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin. tirto.id/Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait OTT KPK atau tulisan lainnya