Menuju konten utama

Kontras Menolak Wiranto Jadi Menkopolhukam

Kontras dan berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak Wiranto menjadi Menkopulhukam di depan Istana Negara, Jakarta.

Kontras Menolak Wiranto Jadi Menkopolhukam
Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak Wiranto menjadi Menkopulhukam di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Wiranto dinilai bertanggung jawab atas sejumlah kasus pelanggaran HAM masa lalu diantaranya, Tragedi Trisakti, Mei 1998, Semanggi I & II, penculikan dan penghilangan aktivis pro-demokrasi 1997/1998, Biak Berdarah, serta Peristiwa penyerangan kantor PDI pada 27 Juli. [TIRTO/Andrey Gromico]
2016/07/27/tolakwiranto1_ratio-16x9.JPG
Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak Wiranto menjadi Menkopulhukam di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Wiranto dinilai bertanggung jawab atas sejumlah kasus pelanggaran HAM masa lalu diantaranya, Tragedi Trisakti, Mei 1998, Semanggi I & II, penculikan dan penghilangan aktivis pro-demokrasi 1997/1998, Biak Berdarah, serta Peristiwa penyerangan kantor PDI pada 27 Juli. [TIRTO/Andrey Gromico]
2016/07/27/tolakwiranto3_ratio-16x9.JPG
Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak Wiranto menjadi Menkopulhukam di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Wiranto dinilai bertanggung jawab atas sejumlah kasus pelanggaran HAM masa lalu diantaranya, Tragedi Trisakti, Mei 1998, Semanggi I & II, penculikan dan penghilangan aktivis pro-demokrasi 1997/1998, Biak Berdarah, serta Peristiwa penyerangan kantor PDI pada 27 Juli. [TIRTO/Andrey Gromico]
2016/07/27/tolakwiranto2_ratio-16x9.JPG
Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak Wiranto menjadi Menkopulhukam di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Wiranto dinilai bertanggung jawab atas sejumlah kasus pelanggaran HAM masa lalu diantaranya, Tragedi Trisakti, Mei 1998, Semanggi I & II, penculikan dan penghilangan aktivis pro-demokrasi 1997/1998, Biak Berdarah, serta Peristiwa penyerangan kantor PDI pada 27 Juli. [TIRTO/Andrey Gromico]
2016/07/27/tolakwiranto_ratio-16x9.jpg
Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak Wiranto menjadi Menkopulhukam di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Wiranto dinilai bertanggung jawab atas sejumlah kasus pelanggaran HAM masa lalu diantaranya, Tragedi Trisakti, Mei 1998, Semanggi I & II, penculikan dan penghilangan aktivis pro-demokrasi 1997/1998, Biak Berdarah, serta Peristiwa penyerangan kantor PDI pada 27 Juli. [TIRTO/Andrey Gromico]
2016/07/27/tolakwiranto4_ratio-16x9.JPG
Sempat terjadi adu mulut antara sejumlah aktivis dan aparat kepolisian saat Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menggelar aksi unjuk rasa menolak Wiranto menjadi Menkopulhukam di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Wiranto dinilai bertanggung jawab atas sejumlah kasus pelanggaran HAM masa lalu diantaranya, Tragedi Trisakti, Mei 1998, Semanggi I & II, penculikan dan penghilangan aktivis pro-demokrasi 1997/1998, Biak Berdarah, serta Peristiwa penyerangan kantor PDI pada 27 Juli. [TIRTO/Andrey Gromico]
2016/07/27/tolakwiranto5_ratio-16x9.JPG
Sempat terjadi adu mulut antara sejumlah aktivis dan aparat kepolisian saat Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menggelar aksi unjuk rasa menolak Wiranto menjadi Menkopulhukam di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Wiranto dinilai bertanggung jawab atas sejumlah kasus pelanggaran HAM masa lalu diantaranya, Tragedi Trisakti, Mei 1998, Semanggi I & II, penculikan dan penghilangan aktivis pro-demokrasi 1997/1998, Biak Berdarah, serta Peristiwa penyerangan kantor PDI pada 27 Juli. [TIRTO/Andrey Gromico]
Kontras dan berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak Wiranto menjadi Menkopulhukam di depan Istana Negara, Jakarta.
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Andrey Gromico