Menuju konten utama

Kesunyian di Pulau Edam

Pulau Edam, termasuk salah satu pulau di Kepulauan Seribu. Jaraknya sekitar 15 nautical mile dari pelabuhan Tanjung Priok. Pulau seluas sekitar 30 hektar ini tak berpenghuni.

Kesunyian di Pulau Edam
kapa berlabuh di sekitar pulau edam. tirto/andrey gromico
2016/06/18/pulauedam6_ratio-16x9.JPG
menara suar di pulau edam. turto/andrey gromico
2016/06/18/pulauedam4_ratio-16x9.JPG
menara suar di pulau edam. turto/andrey gromico
2016/06/18/pulauedam3_ratio-16x9.JPG
menara suar di pulau edam. tirto/andrey gromico
2016/06/18/pulauedam_ratio-16x9.JPG
kondisi di dalam menara suar pulau edam. tirto/andrey gromico
2016/06/18/pulauedam8_ratio-16x9.JPG
kapa berlabuh di sekitar pulau edam. tirto/andrey gromico
2016/06/18/pulauedam7_ratio-16x9.JPG
pemandangan dari puncak menara suar di pulau edam. tirto/andrey gromico
2016/06/18/pulauedam5_ratio-16x9.JPG
papan menara suar di pulau edam. turto/andrey gromico
2016/06/18/pulauedam1_ratio-16x9.JPG
bunker peningginggalan belanda di pulau edam. tirto/andrey gromico
2016/06/18/pulauedam2_ratio-16x9.jpg
pengunjung membersihkan makam di pulau edam. tirto/andrey gromico
Pulau Edam, termasuk salah satu pulau di Kepulauan Seribu. Jaraknya sekitar 15 nautical mile dari pelabuhan Tanjung Priok. Pulau seluas sekitar 30 hektar ini tak berpenghuni.

Pada masa penjajahan Belanda, Pulau Edam termasuk pulau yang sibuk. Maka pada 1879, Raja Willem III membangun menara suar untuk navigasi kapal yang mengangkut rempah-rempah diperairan Pulau Edam. Tinggi menara suar ini 52 meter. Dengan jarak tampak sekitar 20 mil. Menara suar ini terdiri dari 16 lantai. Untuk menuju puncak, pengunjung harus menaiki 270 anak tangga. Menara ini dibangun dari plat baja.

Selain ada menara suar, benteng, gudang, dan tempat penggergajian kayu, ada pula beberapa rumah pejabat VOC di sana. Selain itu ada empat makam di dalam Pulau. Menurut catatan sejarah, salah satu makam di kompleks pemakaman tersebut merupakan milik Ratu Syarifah. Ratu Syarifah merupakan sosok yang paling dibenci rakyat Banten. Sebab, didaulatnya menjadi Ratu Banten karena campur tangan Belanda. Akhirnya Ratu Syarifah diasingkan ke Pulau Edam sampai meninggal.

Sejarah keberadaan bangunan-bangunan di Pulau Edam memang belum terkuak jelas. Pulau yang pernah menjadi salah satu pusat perdagangan di zaman kolonial Belanda ini semakin sepi dan makin terkesan menyeramkan. Pulau Edam yang dulu sempat sibuk, kini sunyi dan tak berpenghuni.


Foto dan teks: Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Andrey Gromico