Pemerintah DKI Jakarta akhirnya melakukan penertiban bangunan di Bukit Duri, bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta Selatan. Sekitar 550 personel gabungan TNI, Polisi, dan Satpol PP bergerak memasuki pemukiman pada pukul 07.30. Dua alat berat mulai bergerak masuk ke pemukiman pada pukul 08.00 dan merobohkan satu per satu bangunan.
Tidak ada aksi kekerasan dari aparat maupun warga. Namun warga yang menjadi korban penggusuran melakukan orasi dan aksi damai sebagai bentuk perlawanan. Mereka berdiri di jalanan dengan membentangkan spanduk dan bertuliskan "Aksi Damai Tanpa kekerasan: Ciliwungnya Kita, Bukit Duri Tumbal Pembangunan Jakarta".
Mereka menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan membagikan bunga ke setiap petugas kepolisian yang jalan berbaris menuju kampung mereka. Ada yang turut melempar senyum, ada pula yang tak berekspresi saat aparat menerima bunga.
"Pak ini pak. Senyum dong pak. Ini pak Kapolresnya aja senyum. Jangan cemberut begitu pak," goda salah satu warga.
Saat buldozer mulai menghancurkan bangunan, warga mulai berteriak Allahu Akbar. Sambil berpelukan dan beruraian air mata, mereka menyaksikan bangunan yang mereka huni selama puluhan tahun hancur rata dengan tanah. Pagi tadi, kepiluan hadir di Bukit Duri.
Teks dan Foto: Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya