Jokowi Tak Ambil Pusing soal PDIP Ingin Jadi Oposisi

tirto.id - Presiden Joko Widodo angkat bicara perihal sikap PDIP yang siap menjadi oposisi di pemerintahan berikutnya.

Jokowi tak mau ambil pusing. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan apakah menjadi koalisi atau oposisi kepada elite PDIP, sebagai bentuk penghormatan atas kedaulatan partai.

"Ya ditanyakan saja kepada beliau yang ada di PDI Perjuangan," kata Jokowi di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman di Jl. RC. Veteran Raya, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan DPR RI.

Menurut hasil quick count alias hitung cepat, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh suara di atas 50 persen. Sementara itu, perolehan suara parpol mengatakan PDIP unggul dari partai lainnya. PDIP meraih suara 17,28 persen menurut Litbang Kompas.

Hasto mengatakan partainya akan berjuang menjadi oposisi menilik pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menurutnya kekuasaan telah terpusat memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi.

Alhasil, kata dia, kekuasaan dan kritik dalam konteks kebijakan dan implementasinya dibutuhkan check and balance (cek dan keseimbangan).

Hasto memandang berada di luar pemerintahan adalah suatu tugas patriotik dan pernah dijalani partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu pasca Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.

“Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto kepada wartawan, Rabu (14/2/2024).

Oleh karena itu, lanjutnya, selain berjuang di luar pemerintahan atau di DPR, PDIP akan berjuang lewat jalur partai.

“Karena apapun yang terjadi dalam dinamika politik nasional kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat,” ucap Hasto.