tirto.id - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) kembali membantah bahwa dirinya seorang anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bahkan, Jokowi menyebut mantan politikus Partai Gerindra, La Nyalla Mahmud Mataliti telah tiga kali meminta maaf kepada dirinya karena pernah menyebarkan isu tentang Jokowi PKI.
"Pak La nyalla sudah ketemu saya di Surabaya. Dia minta maaf tiga kali. Iya tiga kali," ujar Jokowi usai memberikan sambutan dalam konsolidasi caleg PKB dan Haul ke-9 Gus Dur di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Jokowi mengaku dua permintaan maaf La Nyalla yakni soal Jokowi PKI dan menjelekkan Jokowi melalui majalah Obor Rakyat pada Pilpres 2014 silam.
"Yang ketiga enggak bisa saya sampaikan," tuturnya.
Saat memberikan sambutan di depan kader-kader PKB, Jokowi menampilkan sebuah foto yang kerap dianggapnya menjadi bahan untuk menyerang dirinya terkait isu PKI.
Foto tersebut adalah foto Ketua Umum PKI DN Aidit berpidato di depan massa. Dalam foto itu, ada seorang pria dewasa di dekat Aidit yang diberi lingkaran.
Menurut Jokowi, banyak yang memainkan isu bahwa seseorang di dekat Aidit itu adalah dirinya.
“Ini adalah gambar DN Aidit pidato tahun 1955. Lah ini kok katanya ada saya,” ucap Jokowi sambil tertawa kecil.
Sontak, ratusan kader PKB yang hadir juga ikut tertawa dan memberikan tepuk tangannya. Para kader ini ikut tertawa seolah tak percaya bila sosok yang berdiri dekat DN Aidit itu adalah Jokowi.
Jokowi sendiri menegaskan bahwa PKI dibubarkan pada medio 1965-1966 lalu. Sementara itu, Jokowi mengaku dirinya baru lahir pada tahun 1961.
“Isu Jokowi PKI. Yang percaya itu banyak sekali. Sembilan juta yang pecaya. Padahal PKI itu dibubarkan tahun ‘65-66. Umur saya itu masih 4 tahun, masa ada PKI balita” kata Jokowi yang kembali disambut tawa para kader PKB.
Jokowi pun meminta para pendukungnya untuk menepis berbagai isu negatif yang kerap dialamatkan pada dirinya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Yantina Debora
