tirto.id - Sehari jelang pemungutan suara, sembilan calon ketua umum (caketum) PSSI yang tergabung dalam wadah "PSSI Baru untuk Perubahan" mengultimatum para voters agar tak terlibat dalam jual beli suara. Kesembilan caketum yang menyampaikan imbauan ini antara lain Vijaya Fitriyasa, Arif Putra Wicaksono, Fary Djemi Francis, Aven S Hinelo, Yesayas Oktavianus, Benny Erwin, Sarman El Hakim, Bernhard Limbong, dan Rahim Soekasah.
"Tentunya kedaulatan suara itu kan ada di tangan voters. Tapi kami ingin bahwa voters untuk tidak lagi terjebak pada lingkaran setan yang selama ini sudah berlangsung turun temurun di PSSI," ungkap Vijaya Fitriyasa di FX Sudirman, Jumat (1/11/2019) pagi.
Sebelumnya, dalam talkshow Mata Najwa, Vijaya sempat menduga ada indikasi kongres PSSI diarahkan untuk memenangkan calon tertentu yakni Komjen Pol M Iriawan alias Iwan Bule.
Iwan sendiri merupakan satu daru dua calon yang tidak ikut bergabung dengan wadah "PSSI Baru untuk Perubahan" bersama La Nyalla Mattalitti.
Vijay, sebelumnya juga sempat mendengar desas-desus bahwa suara voters bisa dibeli dengan harga ratusan juta. "Tapi saya tidak tertarik untuk seperti itu," imbuhnya.
"Jadi kalau memang dulu-dulu pernah terjadi seperti itu, kami imbau kali ini kita mulai sesuatu itu dengan baik. Dimulai dengan satu semangat bahwa inilah momentum untuk memperbaiki PSSI," ujar Vijaya.
Calon ketua umum lain, Sarman El Hakim juga melontarkan imbauan serupa. Menurutnya, kongres PSSI ini harus dijadikan "titik balik untuk meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia."
Jika tidak ada perubahan, kongres pemilihan PSSI bakal berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019) besok. Selain memilih ketua umum, kongres akhir pekan nanti juga diagendakan menghelat pemilihan wakil ketua umum dan anggota exco baru. Total ada 15 orang terdaftar sebagai calon wakil ketua umum dan 71 calon exco.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Widia Primastika
