tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan, koalisi partai politik yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur di Pilgub Jakarta, memasuki tahap pengkristalan. Ia mengakui belum satu pun koalisi yang sudah paten di Pilgub Jakarta.
“Menuju pengkristalan. Bukan menuju bubar. Pokoknya enggak ada yang paten saja. Artinya ini menuju pengkristalan koalisi,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Ia menyebut sudah tiga partai politik yang menyatakan dukungan kepada Anies, yakni PKB, PKS, dan Partai Nasdem.
Meski DPP PKB belum menyatakan dukungan resmi kepada Anies, kata Jazilul, PKB sudah hampir pasti mempertimbangkan usulan DPW yang sudah mengumumkan dukungannya kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“DPW sudah memutuskan, PKB akan me-rever, yang menjadi keputusan DPW. Karena DPW DKI berprestasi mengangkat DPR RI 2 kursi dari 5 [DPRD DKI] ke 10, itu bagian dari kepercayaan DPP," tutur Jazilul.
Jazilul mengatakan peresmian koalisi akan terlihat jelang pendaftaran calon ke KPU pada akhir Agustus mendatang. “Di dalam politik biasa otak-atik itu. Makanya mendekati waktu limit waktu, nanti akan lebih terlihat,” kata Jazilul.
Anies Baswedan sendiri memiliki elektabilitas tertinggi di Jakarta berdasar hasil sejumlah lembaga survei. Survei Indikator Politik Indonesia teranyar menunjukkan keperkasaan Anies dalam bursa Pilgub Jakarta 2024. Anies meraih 39,7 persen.
Berdasarkan simulasi top of mind survei itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menempati posisi kedua, yakni meraih 23,8 persen, dan Ridwan Kamil hanya memperoleh 13,1 persen.
Tingkat keterpilihan sejumlah nama lain tercatat masih berada di bawah angka 2 persen. Misalnya, eks Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, hanya meraih 1,4 persen dan Menteri BUMN, Erick Thohir 1,1 persen.
Sementara nama lainnya masih berada di bawah 1 persen. Di antaranya, Erwin Aksa, Ahmad Sahroni, Heru Budi Hartono, Uya Kuya, Kaesang Pangarep, Sandiaga Salahuddin Uno, Raffi Ahmad, Mardani Ali Sera, Sri Mulyani Indrawati, Ahmad Syaikhu, Dharma Pongrekun, dan Dede Yusuf.
Presiden Joko Widodo juga hanya memiliki tingkat keterpilihan 0,1 persen. Angka itu sama dengan figur lainnya, yaitu Charles Honoris, Ahmad Riza Patria, Eko Patrio, Rahayu Saraswati, Ahmed Zaki, dan Andika Perkasa.
Sementara itu, 16,1 persen responden menjawab tidak tahu alias belum menentukan pilihan. Angka ini diraih dengan pertanyaan seandainya pemilihan langsung Gubernur Jakarta diadakan hari ini, siapa yang bapak/ibu pilih.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz
