Jadwal Badminton Olimpiade 2021: Bagan Tunggal Putri, Grup ke Final

Gregoria Mariska Tunjung jadi wakil Indonesia dalam jadwal badminton Olimpiade Tokyo 2021 (2020) sektor tunggal putri. Unggulan 14 tersebut masuk di Grup M.

Penulis: Oryza Aditama

Terbit 14 Jul 2021 13:45 WIB,

Waktu baca ±6 menit

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengepalkan tangannya usai mencetak angka dari lawannya pebulu tangkis Denmark Line Kjaersfeldt pada babak perempat final Denmark Open 2018 di Denmark, Jumat (19/10/2018) waktu setempat. ANTARA FOTO/HO/Humas PBSI.

tirto.id - Indonesia punya 1 wakil sektor tunggal putri dalam jadwal badminton Olimpiade Tokyo 2021 (2020), yang akan dihelat di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, yakni pemain unggulan 14 Gregoria Mariska Tunjung. Meski secara umum badminton dipertandingkan 24 juli sampai 2 Agustus, namun khusus bagan tunggal putri laga pamungkas alias partai final dihelat pada 1 Agustus.

Mengacu hasil drawing, Gregoria bakal mengawali kiprah dengan melakoni pertarungan babak penyisihan di Grup M. Pebulutangkis 21 tahun itu tergabung bersama: wakil Belgia, Lianne Tan; serta pemain tunggal Myanmar, Thet Htar Thuzar.

Untuk sektor tunggal (putra/putri) tiap kontestan wajib mengunci posisi juara grup jika hendak merebut tiket lolos ke fase knockout, babak 16 besar. Kendati masuk dalam daftar unggulan, namun tantangan Gregoria di Grup M tidaklah mudah.

Sejauh ini Gregoria yang menduduki peringkat 23 dunia, tercatat belum pernah berjumpa dengan kedua calon rival yang bakal dihadapi di fase grup. Namun jika mengacu ranking BWF, tantangan terberat bisa jadi bakal datang dari pemain Belgia, Lianne Tan.

Saat ini Lianne Tan menempati peringkat 38 dunia. Dari sisi prestasi, pebulutangkis 30 tahun itu pernah menyabet gelar juara Brazil International Challenge 2019. Sementara performa terbaik tahun ini adalah menembus perempat final Kejuaraan Eropa 2021 serta Spain Masters 2021.

Di sisi lain Gregoria juga tetap wajib mewaspadai pemain Myanmar, Thet Htar Thuzar. Dari sisi peringkat, Thet memang terpaut jauh di posisi 65 dunia. Akan tetapi tahun lalu ia pernah menyabet gelar juara dalam turnamen Uganda International 2020.

Sementara itu performa Gregoria pada tahun ini belum bisa dibilang mengesankan. Catatan terbaiknya adalah menembus babak 16 besar turnamen Super 1000, Toyota Thailand Open, pada Januari lalu. Akan tetapi mantan Juara Dunia Junior 2017 itu tentu punya bekal pengalaman lebih baik, lantaran terbiasa turun dalam turnamen BWF level tertinggi.

Tantangan terberat bagi Gregoria bakal segera menghadang selepas lolos ke babak knockout. Di babak 16 besar ia berpeluang melawan unggulan 5 asal Thailand, Ratchanok Intanon.

Dari total 7 kali pertemuan, Gregoria tercatat belum pernah menang atas Intanon. Kedua pemain terakhir berjumpa di ajang Malaysia Masters 2020, yang berkesudahan dengan duel rubber game.

Andai sanggup melewati Intanon, di babak 8 besar Gregoria bakal berjumpa juara Grup P, yang kemungkinan besar menjadi milik pemain unggulan 2 asal Taiwan, Tai Tzu Ying. Dari sisi rekor head to head, Gregoria juga tercatat selalu kalah dari Tzu Ying dalam total 7 kali pertemuan.

"Untuk nanti di Olimpiade, saya mencoba untuk terus menyemangati diri sendiri tanpa memikirkan hasil. Kadang yang membuat saya tidak bisa mengontrol diri sendiri itu karena terlalu menggebu-gebu. Jadi sebisa mungkin motivasi itu dijadikan sesuatu hal yang positif, bukan menjadi merugikan," jelas Gregoria, dikutip dari laman PBSI.

"Harapan di Olimpiade nanti, pastinya mau hasil terbaik. Apalagi saya sudah diberi kesempatan untuk tampil karena tidak semua atlet punya kesempatan tampil di sana. Saya bersyukur mendapat kesempatan itu, dan saya mau maksimalkan tanpa banyak berpikir macam-macam. Saya harus lebih tahu saja apa yang akan saya lakukan nanti," pungkasnya.