Menuju konten utama

Imigran Srilanka Minta Perhatian Dunia

Personil International Organization for Migration (IOM) Indonesia mengunjungi para imigran Srilangka yang masih berada diatas kapal yang mendamparkan diri dengan cara memotong tali jangkar di Pantai Pulo Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh.

Imigran Srilanka Minta Perhatian Dunia
Petugas United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) berkomunikasi dengan para imigran asal Srilangka yang masih berada diatas kapal di Pantai Pulo Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Selasa (14/6). Sebanyak 44 imigran yang terdiri dari sembilan anak-anak, 15 perempuan dan 20 laki-laki masih bertahan di atas kapal karena tidak diizinkan turun kedaratan hingga ada keputusan dari Pemeritah. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
2016/06/15/TIRTO-antarafoto-unhcr-kunjungi-imigran-srilangka-150616-irp-3.JPG
Petugas United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) berkomunikasi dengan para imigran asal Srilangka yang masih berada diatas kapal di Pantai Pulo Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Selasa (14/6). Sebanyak 44 imigran yang terdiri dari sembilan anak-anak, 15 perempuan dan 20 laki-laki masih bertahan di atas kapal karena tidak diizinkan turun kedaratan hingga ada keputusan dari Pemeritah. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
2016/06/15/TIRTO-antarafoto-iom-kunjungi-imigran-srilangka-150616-irp-2.JPG
Personil International Organization for Migration (IOM) Indonesia mengunjungi para imigran Srilangka yang masih berada diatas kapal yang mendamparkan diri dengan cara memotong tali jangkar di Pantai Pulo Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Selasa (14/6). Sebanyak 44 imigran yang terdiri dari sembilan anak-anak, 15 perempuan dan 20 laki-laki masih bertahan di atas kapal karena tidak diizinkan turun kedaratan hingga ada keputusan dari Pemeritah. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
2016/06/15/TIRTO-Periksa-Kesehatan-Imigran-Srilanka-140616-Irp.JPG
Petugas kesehatan dibantu aparat TNI/Polri memeriksa kesehatan imigran Srilanka di atas kapal yang sengaja didamparkan di pantai Pulo Kapuk Lhonga, Aceh Besar, Aceh, Selasa (14/6). Sebanyak 44 imigran asal Srilanka yang berangkat dari India dengan kapal nomor lambung TN-1-FV-00455-09 yang menolak meninggalkan perairan Aceh dan meminta tambahan bantuan 7 ton BBM  mendamparkan diri dengan memotong tali jangkar hingga berlabuh dipantai. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
2016/06/15/TIRTO-Bantuan-Untuk-Perjalanan-Imigran-Srilanka-140616-Apls.JPG
Aparat keamanan, anggota Basarnas dan relawan memuat bantuan logistik ke kapal imigran Srilanka yang mendamparkan diri di perairan Pulau Kapuk, Aceh Besar, Aceh, Selasa (14/6). Pemerintah Aceh memberikan bantuan logistik berupa mie instan, obat-obatan, pakaian, air mineral dan bahan bakar minyak sehingga kapal itu bisa meninggalkan Aceh menuju Australia. ANTARA FOTO/Ampelsa
2016/06/15/TIRTO-Imigran-Srilanka-Mendamparkan-Diri-140616-Irp.JPG
Para imigran Srilanka berada di atas kapal ketika mendamparkan diri di pantai Pulo Kapuk Lhonga, Aceh Besar, Aceh, Selasa (14/6). Sebanyak 44 imigran asal Srilanka yang berangkat dari india dengan kapal nomor lambung TN-1-FV-00455-09 yang menolak meninggalkan perairan Aceh dan meminta tambahan bantuan 7 ton BBM mendamparkan diri dengan memotong tali jangkar hingga berlabuh dipantai. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Personil International Organization for Migration (IOM) Indonesia mengunjungi para imigran Srilangka yang masih berada diatas kapal yang mendamparkan diri dengan cara memotong tali jangkar di Pantai Pulo Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh.
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Taufik Subarkah