Menuju konten utama

Home Industri Tahu

Home Industri tahu di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Home Industri Tahu
Mengumpulkan sari tahu. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/29/1DSC_2867_ratio-16x9.JPG
Butiran kedelai yang telah dibersihkan. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/29/2DSC_2717_ratio-16x9.jpg
Menggiling kedelai. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/29/4DSC_2796_ratio-16x9.jpg
Memasak kedelai yang telah dihaluskan. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/29/3DSC_2916_ratio-16x9.jpg
Mengumpulkan sari tahu. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/29/5DSC_2973_ratio-16x9.jpg
Menyaring ampas tahu. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/29/6DSC_2749_ratio-16x9.jpg
Mengendapkan adonan tahu usai dimasak. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/29/7DSC_2828_ratio-16x9.JPG
Memeriksa permukaan tahu yang baru saja matang. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/29/8DSC_2864_ratio-16x9.JPG
Tahu matang dibawa untuk didinginkan. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/29/9DSC_2821_ratio-16x9.JPG
Tahu siap didistribusikan ke pasaran. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/29/10DSC_2844_ratio-16x9.JPG
Dapur pembuatan home industri tahu di Duren Tiga, Jakarta Selatan. tirto.id/Arimacs Wilander
Melongok home industri pembuatan tahu di Duren Tiga, Jakarta Selatan, April 2017. Pembuatan tahu ini dikerjakan dengan cara yang relatif konvensional. Dibuat dengan ketrampilan pekerja dan menggunakan alat-alat sederhana.

Para pekerja memulainya dari kedelai lokal yang telah dipasok pemilik home industri tahu ini. Membersihkan, menggiling, merebus, mengendapkan sarinya, hingga mencetak pada akhir proses pembuatanya. Dikerjakan setidaknya dengan 13 - 15 pekerja setiap harinya, dengan produksi kedelai 1,5 ton per hari.

Tahu-tahu yang telah selesai dibuat hanya didistribusikan di pasar-pasar lokal sekitaran Duren Tiga dan Kemang. Untuk memenuhi permintaan pasar tahu disekitaran daerah home industri ini berdiri. Di Ibukota dengan sajian beragam makanan yang modern, tahu masih punya pasar tersendiri di kalangan penikmatnya.
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Arimacs Wilander