Menuju konten utama

Gemerlap Kota Erotis di Negeri Gajah Putih

Bangkok tak pernah tidur. Di waktu malam, Bangkok mengumbar seluruh daya pikatnya. Nana Red Light Distrik menjadi tempat para turis menikmati kehidupan malam di Negeri Gajah Putih.

Gemerlap Kota Erotis di Negeri Gajah Putih
Nana Red Light Distrik menjadi tempat para turis menikmati kehidupan malam di Negeri Gajah Putih. Tirto.id/Naomi Pardede
2017/04/10/LokalisasidiThailand_100417_bangkok_tirto5_ratio-16x9.JPG
Belasan penari menyambut pengunjung di Nana Entertainment Plaza (NEP). Tirto.id/Naomi Pardede
2017/04/10/LokalisasidiThailand_100417_bangkok_tirto4_ratio-16x9.JPG
Nana Red Light Distrik selalu ramai dikunjungi wisatawan. Tirto.id/Naomi Pardede
2017/04/10/LokalisasidiThailand_100417_bangkok_tirto3_ratio-16x9.JPG
Nana Red Light Distrik semakin ramai menjelang dini hari. Tirto.id/Naomi Pardede
2017/04/10/LokalisasidiThailand_100417_bangkok_tirto2_ratio-16x9.JPG
Gemerlap lampu-lampu bar di Nana Red Light District. Tirto.id/Naomi Pardede
2017/04/10/LokalisasidiThailand_100417_bangkok_tirto1_ratio-16x9.JPG
Pusat lokalisasi di Nana Red Light District justru dipelihara untuk menarik turis. Tirto.id/Naomi Pardede

Bangkok tak pernah tidur. Di waktu malam, Bangkok mengumbar seluruh daya pikatnya. Nana Red Light Distrik menjadi tempat para turis menikmati kehidupan malam di Negeri Gajah Putih.

Nana Red Light District memang dikenal sebagai kawasan hiburan malam terbesar di Bangkok. Keriuhan malam di kawasan itu berpusat di Nana Entertainment Plaza (NEP). Berada di Sukhumvit Soi 4, bentuk fisik NEP dilihat dari luar merupakan gedung dengan tiga lantai.

Kawasan NEP dipenuhi dengan bar dan cafe yang menyajikan berbagai jenis bir dan tontonan. Berbeda dengan tempat lain yang serupa seperti Soi Cowboy dan Patpong, Nana Plaza murni menyediakan hiburan malam untuk orang dewasa.

Menulusuri lebih dalam, di salah satu bar bernama Anglewitch, belasan penari menyambut pengunjung. Lampu neon yang mencolok mata,musik disko berdentang keras, dan penari meliukkan tubuhnya dan memancar aura syahwat. Pelanggan diperbolehkan untuk menyawer penari sebagai pancingan agar lebih atraktif.

Setiap penari memiliki nomor berbeda-beda, nomor tersebut dipasangkan di dada kirinya yang berfungsi untuk memudahkan pelanggan untuk menyewanya. Ketika sudah 15 menit para penari unjuk kebolehan di panggung, mereka bergantian dengan penari selanjutnya.

Di Negeri ini, pusat lokalisasi NEP justru dipelihara untuk menarik turis. Tak ada polisi, tak ada razia, dan semuanya terlihat liar.

FOTO: Naomi Pardede
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Andrey Gromico