Menuju konten utama

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Berikut faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan kognitif anak usia dini dan penjelasannya.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Ilustrasi anak mengerjakan soal di papan tulis. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak usia dini adalah keturunan, lingkungan, kematangan, pembentukan, minat dan bakat, hingga kebebasan dalam berpikir atau bertindak.

Faktor-faktor tersebut bisa saling mendukung dalam perkembangan kognitif anak. Perhatian pada faktor-faktor ini akan memaksimalkan pertumbuhan daya pikir anak sejak usia dini.

Mengutip buku Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini karya Khadijah (2016), pengertian kognitif adalah kemampuan mempelajari keterampilan atau konsep baru yang bisa melandasi pemahaman pada lingkungan sekitar.

Maka dari itu, perkembangan kognitif mengacu pada proses pertumbuhan cara berpikir logis, dari bayi, anak, remaja, hingga dewasa.

Berdasarkan teori ahli psikologi perkembangan asal Swiss, Jean Piaget, setiap orang bisa memiliki struktur kognitif yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang seiring berjalannya usia.

Namun, tidak semua anak bisa mengalami perkembangan kognitif secara baik. Gangguan kognitif dapat terjadi dan berpengaruh terhadap kemampuan anak dalam mengembangkan konsep tentang dunia di sekitarnya.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif bisa dibagi menjadi beberapa fase, yaitu sensori-motor (0-1,5 tahun), pra-operasional (1,5-6 tahun), operasional konkrit (6-12 tahun) dan operasional formal (12 tahun ke atas).

Secara ringkas, perkembangan fase-fase perkembangan kognitif menurut Piaget sebagai berikut:

  • Fase sensorimotor: Bayi memahami dunia berdasarkan pengalaman indrawi.
  • Fase pra-operasional: Anak memahami realitas lingkungan melalui simbol dan intuisi.
  • Fase operasional konkrit: Anak bisa memakai logika tapi hanya untuk objek fisik.
  • Fase operasional formal: Anak dapat memakai logika untuk objek kompleks, hingga membuat hipotesis dan memahami penalaran deduktif-induktif.

Teori Piaget tentang perkembangan kognitif anak tidak terbebas dari kritik. Salah satu kritikan itu ialah penilaian bahwa Piaget terlalu membatasi kualitas pemahaman anak berdasarkan usia.

Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Kognitif Anak

Dinukil dari buku Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya (2014) karya Ahmad Susanto, berikut penjelasan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan kognitif anak usia dini:

1. Faktor keturunan

Faktor keturunan dapat berpengaruh terhadap munculnya gangguan kognitif atau sebaliknya. Ahli psikologi, seperti Loehlin, Lindzer, dan Spuhler bahkan meyakini faktor keturunan punya peran 75-80% dalam perkembangan intelegensi anak.

2. Faktor lingkungan

Jhon Locke menganalogikan manusia yang lahir seperti kertas putih, sehingga kualitas intelegensi ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan saat berinteraksi dengan lingkungan.

3. Faktor Kematangan

Kematangan fisik dan psikis dapat memengaruhi kualitas kognitif anak. Keduanya dianggap sudah matang jika telah mencapai level kemampuan sanggup menjalankan fungsinya masing-masing.

4. Faktor pembentukan

Apa yang dimaksud dengan faktor pembentukan adalah proses dari luar yang berpengaruh kepada perkembangan kognitif anak. Pembentukan itu bisa disengaja (formal) dan tidak disengaja (datang dari pengaruh lingkungan).

Pendidikan di PAUD atau sekolah dan asuhan orang tua bisa dianggap sebagai pembentikan formal (disengaja). Pengaruh dari perilaku orang di sekitar termasuk pembentukan tidak disengaja.

5. Faktor minat dan bakat

Minat dan bakat bisa memengaruhi perkembangan kognitif karena berperan mendorong seseorang mempelajari sesuatu. Minat atau ketertarikan membikin seorang anak akan lebih giat mempelajari suatu bidang keahlian. Adapun bakat yang merupakan kemampuan bawaan membantu anak lebih mudah menguasai suatu keahlian.

6. Faktor kebebasan

Kebebasan yang dimaksud dalam hal ini adalah keleluasaan dalam berpikir atau bertindak. Banyak penelitian sudah menunjukkan bahwa kebebasan dalam bertindak dan berpikir (yang terarah) bisa membantu perkembangan kognitif anak.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN ANAK atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Addi M Idhom