tirto.id - Salah satu kuasa hukum Amien Rais, Eggi Sudjana mengatakan ada dua hal penting terkait dengan pemeriksaan Polda Metro Jaya terhadap kliennya, Rabu (10/10/2018). Pertama, orang yang menyuruh melakukan jumpa pers soal pengeroyokan Ratna Sarumpaet.
“Berkaitan dengan jumpa pers, kami semua tahu bahwa tidak ada yang menyuruh. Karena di rumah Prabowo, wartawan selalu standby,” kata Eggi di Polda Metro Jaya, Rabu (10/10/2018).
Menurut Eggi, jumpa pers itu adalah bentuk solidaritas dan dilaksanakan spontan. “Kata Pak Amien, Ratna masuk dalam struktur Tim Pemenangan. Jadi solidaritas, spontan dan tidak ada niat buruk untuk mempolitisasi keadaan,” jelas dia.
Pasalnya, kata Eggi, yang dikhawatirkan polisi adalah dampak dari jumpa pers itu dapat menuduh kubu Jokowi-Ma'ruf atau siapapun.
Poin penting kedua, lanjut Eggi, Amien merasa kaget dan kecewa ketika mengetahui bahwa pengeroyokan itu adalah bohong. Eggi berpendapat, alasan dirinya mendampingi Amien dalam pemeriksaan itu agar ia dapat mengetahui apakah ada pertanyaan yang sifatnya dapat menjerat Amien.
Menurut dia, Ketua Dewan Kehormatan PAN itu diperiksa di ruangan yang pernah ditempati oleh Kapolda Metro Jaya terdahulu. Eggi mengatakan, pemberian ruangan yang berbeda dengan orang lain itu merupakan bentuk penghormatan polisi kepada Amien.
Kepolisian memeriksa Amien selama enam jam. Namun Amien enggan menjelaskan apa hasil pemeriksaan tersebut. “30 pertanyaan, persis. Memang itu enam jam (pemeriksaan) tapi sebetulnya, yang setengah itu untuk makan, salat dan ngobrol kesana-kemari,” kata dia.
Selain itu, Amien mengaku merasa dihormati dan dimuliakan oleh para penyidik. “Jadi betul-betul suasana akrab penuh tawa,” ungkap Amien Rais.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto
