tirto.id - Sejak berita terkait virus corona baru SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 muncul di pelbagai kanal media akhir tahun lalu, banyak informasi beredar terkait virus dan penyakit ini. Beberapa informasi menyebutkan bahwa COVID-19 telah diprediksi jauh sebelumnya, salah satunya melalui media film.
Salah satu informasi ini beredar di Instagram. Akun Instagram @lexfuture mengunggah sebuah tangkapan gambar dari adegan di film Captain America: The First Avenger (2011). Foto itu menampilkan Chris Evans yang berperan sebagai Captain America dalam sebuah adegan beserta tulisan di yang menyebutkan bahwa terdapat iklan Corona Beer dan gambar virus corona di dalam adegan tersebut.
Saat ini, akun @lexfuture diubah menjadi privat. Namun, foto yang ia unggah telah tersebar luas ke berbagai platform media sosial seperti Facebook dan Twitter.
Tidak sekali saja para pecinta konspirasi datang dengan informasi bahwa virus corona telah diprediksi sejak dulu. Pada awal-awal kemunculan virus tersebut, orang-orang menganggap Hollywood telah memprediksi kedatangan virus ini lewat film Contagion pada 2011. Sementara sekitar bulan Maret, terdapat isu berkembang terkait buku The Eyes of Darkness karya Dean Koontz yang menyebut adanya virus bernama Wuhan-400.
Film Contagion, seperti yang diceritakan sutradara Soderbergh, mendasarkan filmnya pada wabah SARS dan MERS. Dalam film berdurasi 1 jam 46 menit tersebut, Soderbergh juga mengombinasikan influenza dan virus Nipah.
Lebih lanjut, buku The Eyes of Darkness sendiri tidak menyebut 'Wuhan-400' pada edisi pertama buku. Buku edisi pertama menyebutkan virus Gorki-400 yang dibuat oleh Rusia. Perubahan nama virus dari Gorki ke Wuhan terjadi pada 1989, saat akhir Perang Dingin dan hubungan AS dan Uni Soviet membaik, seperti dikutipLiputan 6.
Penelusuran Fakta
Akun Twitter @whmullally berusaha menelusuri kebenaran informasi ini. William Mullally sendiri merupakan penulis film untuk The Insider Arabia dan Dubai TV. Ia juga menjalankan akun YouTube The Cutaway dan mewawancarai aktor serta sutradara untuk menganalisis film-film mereka.
Awalnya, Mullally mengira gambar virus corona berasal dari sampul novel Divergent karya Veronica Roth. Namun, dugaan pertama tersebut kurang tepat karena sampul novel ini berbentuk lingkaran api dengan gambar api di tengah-tengah.
Lewat laman Wikipedia, Mullally kemudian menemukan bahwa adegan Chris Evans tersebut diambil di Times Square, New York City, Amerika Serikat pada 23 April 2011. Pria itu juga menelusuri beberapa film yang kira-kira muncul dan diiklankan lewat billboard pada bulan April. Hasilnya nihil.
Mullally kemudian menyaksikan berbagai video di YouTube yang menampilkan Times Square sekitar bulan April 2011. Hanya saja, ia tidak menemukan gambar yang sesuai dengan tempat Chris Evans berdiri. Selanjutnya, Mullally menelusuri Times Square lewat aplikasi Bing dan Google Street View.
Tirto juga melakukan penelusuran Times Square pada waktu yang tidak terlalu jauh dari April 2011. Setelah menelusuri salah satu tempat yang menjadi ikon kota New York itu, kami menemukan sudut pandang yang pas, yakni pada "704 Times Square" waktu Juni 2011.
Foto pertama yang kami temukan memang menunjukkan gambar iklan bir "Corona 'Light'" dan gambar yang disangka virus corona. Kami lalu memutar arah sudut pandang kamera hingga menemukan titik yang tepat. Kami mendapati foto yang disangka virus corona tersebut merupakan iklan salah satu merek pasta dengan kalimat berbahasa Italia "Buone Feste" yang artinya selamat berlibur.
Kendati tidak menelusuri iklan bir dalam adegan itu, Mullally sendiri menemukan hal serupa terkait gambar "virus corona" di adegan itu. Dalam penelusurannya, Mullally mendapati bahwa gambar tersebut merupakan iklan pasta bermerek Barilla.
Kesimpulan
Tidak benar film Captain America: The First Avenger pada 2011 telah memprediksi adanya virus corona baru penyebab COVID-19. Penelusuran kami menemukan bahwa gambar itu merupakan iklan bir bermerek Corona dan iklan pasta di Times Square, NYC. Informasi terkait film Captain America telah memprediksi virus corona baru merupakan informasi yang salah dan menyesatkan (false & misleading).
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara
