tirto.id - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN), Fadli Zon merespons tudingan soal kubu Prabowo yang tak percaya media arus utama di Indonesia, namun mengutip beritanya dalam berkas gugatan hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Fadli menyebut, lampiran berita ini bukan merupakan bukti, melainkan hanya indikator awal laporan saja.
"Saya tidak tahu ya bahwa link itu mungkin hanya menunjukkan indikator dan laporan saja, bukan jadi bukti. Buktinya tetap mengacu pada apa yang sebetulnya terjadi. Karena kalau berita itu kan hanya menyampaikan suatu peristiwa, sedangkan peristiwa itulah yang sesungguhnya jadi bukti," ujar dia, ditemui di kompkeks DPR RI, Senin (27/5/2019) siang.
Menurut dia, penilaian bukti dalam berkas gugatan merupakan ranahnya MK untuk penilaian.
"Tentu kan bukti itu pengantar untuk masuk melaporkan. Saya kira nanti disertakan dengan bukti-bukti yang menunjang apa yang jadi pengantar itu. Saya yakin bahwa memang semuanya sudah melalui satu pertimbangan untuk membangun argumentasi yang kokoh untuk membuktikan apa yang disampaikan pada pelaporan itu," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif, Veri Junaidi, menilai Tim Kuasa Hukum BPN Prabowo-Sandiaga membawa bukti sekunder.
Menurut dia, berita dari media arus utama, belum masuk kategori bukti primer atau bukti utama yang harus disampaikan kepada MK.
Dalam berkas gugatan BPN Prabowo-Sandi yang beredar di kalangan wartawan, terdapat sejumlah peristiwa yang disebut sebagai kecurangan rujukannya dengan link berita.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali
