Sisa bekas kemarahan warga masih terlihat di lokasi pembangunan pabrik, 8 Maret lalu. Dari tepi Jalan Raya Serang-Pandeglang KM 5, di dalam kawasan pabrik dekat pintu masuk, terpacak backhoe yang dibakar warga pada 6 Februari 2017. Juga bekas pecahan kaca bangunan kantor.
Aksi protes ratusan warga pada hari itu semula menuju kantor Bupati Pandeglang. Lantaran tidak ditemui Bupati Irna Narulita, mereka lantas turun menuju lokasi perusahaan dan merusak properti PT Tirta Fresindo Jaya, anak perusahaan Mayora Group, yang memproduksi air minum kemasan Le Minerale. Sesudah puncak aksi itu, aktivitas pembangunan pabrik dihentikan. Hanya ada pekerja keamanan yang berjaga-jaga di lokasi. Ketika tim Tirto ke sana, seorang satpam menolak memberi izin peliputan ke dalam lokasi pabrik dan memantau kami dari kejauhan.
Aksi warga merupakan imbas dari kekesalan sejak 2014. Warga merasa diombang-ambingkan para pejabat dan politikus, dari Pandeglang hingga Banten.
Aksi protes ratusan warga pada hari itu semula menuju kantor Bupati Pandeglang. Lantaran tidak ditemui Bupati Irna Narulita, mereka lantas turun menuju lokasi perusahaan dan merusak properti PT Tirta Fresindo Jaya, anak perusahaan Mayora Group, yang memproduksi air minum kemasan Le Minerale. Sesudah puncak aksi itu, aktivitas pembangunan pabrik dihentikan. Hanya ada pekerja keamanan yang berjaga-jaga di lokasi. Ketika tim Tirto ke sana, seorang satpam menolak memberi izin peliputan ke dalam lokasi pabrik dan memantau kami dari kejauhan.
Aksi warga merupakan imbas dari kekesalan sejak 2014. Warga merasa diombang-ambingkan para pejabat dan politikus, dari Pandeglang hingga Banten.